Pesan Plt Gubernur Jateng: Belanja Secukupnya Saja

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Pelaksana Tugas GubernurJawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi kembali mengingatkan masyarakat agar tidak belanja berlebihan. Sehingga, tidak memicu kenaikan laju inflasi.

“Dianjurkan kalau bisa belanjanya jangan banyak-banyak, secukupnya saja karena akan mendorong inflasi. Kalau inflasinya naik cukup tinggi yang sengsara adalah saudara-saudara kita yang miskin,” katanya pada Peringatan Nuzulul Quran 1439 H di Wisma Perdamaian, Minggu (3/6) malam.

Menurut Heru, meski kemiskinan di Jawa Tengah saat ini terus menurun tiap tahunnya dari 13 persen menjadi 12,35 persen, namun kenaikan laju inflasi dapat berdampak pada meningkatnya jumlah kemiskinan di Jawa Tengah, khususnya pada masyarakat dengan kategori hampir miskin dan rentan miskin. Sebab, ketika harga kebutuhan pokok naik, mereka tidak akan mampu membelinya.

“Kerentanan mereka bisa sangat berpengaruh ketika harga-harga naik, contohnya menjelang Lebaran biasanya harganya naik khususnya untuk sembako. Bagi yang uangnya banyak, naik satu atau dua persen tidak masalah. Tetapi yang miskin dan berpenghasilan tidak tetap, serta pekerjaan tidak tetap tentu sangat dirasakan,” ujarnya.

Diakui, penurunan kemiskinan di Jawa Tengah terus mengalami penurunan karena campur tangan banyak pihak, salah satunya Baznas Jawa Tengah. Mantan Bupati Purbalingga ini mengapresiasi komitmen Baznas dalam membantu pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah dengan mengalokasikan 60 persen zakat yang dikumpulkan untuk program-program pengentasan kemiskinan.

Dia juga berterima kasih kepada berbagai pihak dan masyarakat yang selama ramadan ini gencar memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu dan masyarakat miskin. Selain sebagai amalan saat ramadan, santunan tersebut akan sangat bermanfaat bagi mereka ketika harga-harga kebutuhan pokok naik menjelang lebaran.

Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan kesadaran umat Islam di Jawa Tengah dalam menyalurkan zakatnya cukup tinggi. Terbukti, jumlah zakat yang terkumpul saat ini cukup besar. Pengumpulan zakat di kabupaten/ kota rata-rata mencapai Rp5 miliar per tahun, sehingga saat ini terkumpul Rp13 miliar – Rp14 miliar. Sementara, untuk zakat yang dikumpulkan dari SKPD Pemprov Jateng dan instansi vertikalnya saat ini sudah terkumpul lebih dari Rp20 miliar.

“Zakat ini kita gunakan untuk mengeroyok kemiskinan di Jawa Tengah. Zakat yang masuk 60 persen digunakan untuk (penanganan) kemiskinan, dan 40 persen untuk (bantuan usaha) produktif,” katanya.

Selain memberikan bantuan tunai, Baznas juga memberikan bantuan nontunai berupa bantuan modal kerja, alat kerja, hingga pelatihan keterampilan. Sehingga masyarakat miskin bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

“Pelatihan keterampilan berupa pelatihan tukang batu dan tukang kayu. Pelatihan ini sudah bersertifikasi profesi dan berlaku di nasional, bahkan ada yang sudah sampai ke negara Qatar,” tutur Daroji.

Pada kesempatan yang juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP itu Baznas Jawa Tengah juga memberikan bantuan satu unit mobil ambulans kepada Pondok Pesantren Giri Kesumo Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, dan bantuan uang senilai Rp20 juta kepada Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah. (hms)

  • Bagikan