Merangkap di Posko Kesehatan Lebaran, Puskesmas Berpotensi Kekurangan Dokter

SOLO, RAKYATJATENG – Jumlah dokter di puskesmas bakal kurang saat Lebaran. Sebab, mereka harus merangkap pekerjaan di posko kesehatan di sejumlah titik jalur mudik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Siti Wahyuningsih menerangkan, setiap puskesmas rata-rata memiliki satu dokter. Sedangkan saat Lebaran, biasanya dokter tersebut diberikan tugas tambahan untuk berjaga di posko gabungan mudik Lebaran. Praktis seorang dokter tidak dapat membuka praktik di dua lokasi secara bersamaan.

“Tenaga dokter kita sedikit, jadi ya begitu. Yang lain liburan, tetapi tenaga kesehatan di puskesmas tidak bisa libur,” katanya.

Meski begitu selama libur lebaran, DKK Surakarta tetap mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Posko-posko kesehatan dibuka sebagai lokasi penanganan pertama jika ada pemudik yang mengalami gangguan kesehatan.

Selanjutnya, DKK juga menyiagakan ambulans untuk pemudik jika terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Sebanyak 19 ambulans telah dicek kesiapannya untuk siaga pada libur Lebaran.

Dia menyebut pihaknya telah menyervis ulang ambulans dan melengkapinya dengan perlengkapan yang memadai, seperti obat-obatan dan tabung oksigen.

“Kita imbau buat para pemudik untuk tidak memaksakan diri. Kalau capek, stres, lebih baik istirahat dahulu di rest area terdekat. Kalau ada keluhan, silakan menghubungi petugas kami yang ada di sana,” jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan DKK Surakarta Dwi Martiastuti menambahkan, empat puskesmas yang disiagakan 24 jam yakni Gajahan, Pajang, Sibela Mojosongo dan Banyuanyar.

“Dari total 17 Puskesmas, hanya empat yang kita siagakan 24 jam. Puskesmas akan memberikan pelayanan seperti biasanya,” katanya.

Sedangkan puskesmas lain tetap buka dengan waktu yang terbatas. Yakni dari 08.00-12.00 WIB.

“Nanti akan ada petugas piket yang giliran berjaga. Sekali jaga akan ada satu dokter dan dua perawat,” pungkasnya. (JPC)