Dampak Erupsi Merapi, Bandara Ahmad Yani Semarang Sempat Ditutup 3 Jam

SEMARANG, RAKYATJATENG – Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (1/6) memicu terjadinya hujan abu vulkanik di Kota Semarang. Sebagai buntutnya, 15 penerbangan dari dan ke arah Semarang terdampak akibat ditutupnya Bandara Internasional Ahmad Yani untuk sementara.

Corporate Secretari Angkasa Pura I Israwadi dalam rilisnya menyebut, penutupan Bandara Ahmad Yani dilakukan selama tiga jam. “Mulai pukul 15.30 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB,” tulisnya dalam keterangan resmi yang diterima JawaPos.com, Jumat (1/6).

Israwadi juga mengatakan bahwa situasi yang sama juga diberlakukan di Bandara Adi Soemarmo, Solo. Sebagaimana tertuang dalam NOTAM B3949/18 dan B3951/18 yang dikeluakan PT Angkasa Pura I.

Keputusan penerbitan NOTAM penutupan bandara itu sendiri didasarkan pada rekomendasi AirNav. Dan dilakukan setelah hasil paper test airside di kedua bandara dinyatakan positif mengandung debu vulkanik. “Serta berpotensi mempengaruhi keselamatan operasional penerbangan,” sambungnya.

Pada rilis itu, disebutkan terdapat 15 penerbangan terdampak. Diantaranya, Silk Air MI 103 tujuan Semarang-Singapura, Lion Air JT 543 Banjarmasin-Semarang, empat penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia tujuan Cengkareng-Semarang, serta beberapa penerbangan dari dan ke arah Semarang lainnya.

Sementara di Solo, terdapat 12 penerbangan yang terdampak. Didominasi rute Solo-Jakarta, Solo-Cengkareng maupun sebaliknya.

Sementara Communication Dept, Angkasa Pura I Dian PS, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa debu vulkanik erupsi Merapi telah masuk area runway. Sehingga akan dilakukan upaya pembersihan terlebih dahulu.

“Selama punutupan operasional tiga jam, pihak bandara akan membersihkan landasan dari debu. Dari Angkasa Pura I membagikan masker untuk penumpang,” kata Dian.(JPC)