Jelang Lebaran, BI Purwokerto Siapkan Rp3,665 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

  • Bagikan

PURWOKERTO, RAKYATJATENG – Sebanyak 32 bank melayani penukaran uang bersama yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto dan perbankan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah.

“Penukaran uang tahun ini ditangani oleh 32 bank. Kami menyiapkan sembilan loket penukaran, tiga di antaranya loket cadangan, sehingga yang dibuka sebanyak enam loket,” kata Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Keuangan Inklusif (UPSP, PUR, dan KI) KPw BI Purwokerto Muhamad Sagerrudin saat membuka kegiatan “Semarak Idul Fitri 1439 H” di area Gedung Bakorwil III Purwokerto, Senin (28/5).

Menurut dia, kegiatan bertemakan “Semarak Idul Fitri 1439 H – Rayakan Idul Fitri Bersama Keluarga dengan Uang Baru” itu digelar pada 28 Mei, 30-31 Mei, dan 4-7 Juni 2018.

Khusus untuk hari pertama kegiatan, pihaknya menyiapkan uang Rp13 miliar yang terdiri atas berbagai pecahan.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan karena biasanya pada hari pertama, jumlah warga yang melakukan penukaran membeludak,” katanya.

Uang sebesar Rp13 miliar tersebut selanjutnya diserahkan kepada perwakilan perbankan yang terlibat dalam kegiatan penukaran untuk dijadikan sebagai modal penukaran.

Saat ditemui di sela kegiatan, Sagerrudin mengatakan pihaknya membatasi jumlah uang yang ditukarkan maksimal sebanyak Rp8 juta per orang dalam satu hari.

“Dari total Rp8 juta itu terdiri atas pecahan Rp20 ribu sebanyak Rp4 juta, pecahan Rp10 ribu sebanyak Rp2 juta, pecahan Rp5.000 sebanyak Rp1 juta, dan pecahan Rp1.000 sebanyak Rp1 juta,” katanya.

Ia mengatakan secara keseluruhan, KPw BI Purwokerto menyiapkan uang baru sebanyak Rp3,665 triliun untuk memenuhi kebutuhan perbankan maupun penukaran uang oleh masyarakat menjelang Idul Fitri di wilayah eks-Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Salah seorang warga Purwokerto, Sumeri (69), mengaku sengaja menukarkan uang baru untuk dibagikan kepada cucu-cucunya saat Idul Fitri 1439 H.

“Saya menukarkan pecahan Rp10.000 dan Rp5.000 untuk dibagi-bagi. Anak-anak kan suka dengan uang baru karena kalau uang kumuh enggak mau,” katanya.

Menurut dia, pelayanan penukaran uang kali ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu, saya dapat antrean sampai siang. Hari ini saya datang pukul 07.00 WIB dan dilayani pukul 09.30 WIB, karena takut seperti dulu, sampai siang,” katanya. (ant)

  • Bagikan