Bandara Baru Ahmad Yani Semarang Ditarget Beroperasi 2 Juni

SEMARANG, RAKYATJATENG – Peluang pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada 2 Juni 2018 mendatang semakin besar setelah tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan memeriksa kelayakan lokasi baru tersebut.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat melakukan peninjauan di terminal baru Bandara A Yani, Rabu (23/5).

Sekda Sri Puryono didampingi Kepala Biro Umum Setda Jateng Edy Supriyanta, Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Jateng Peni Rahayu, pimpinan proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, Indah Preastuty, perwakilan Dishub Kota Semarang, serta perwakilan instansi terkait lainnya, berkeliling melihat secara langsung pengerjaan gedung dan fasilitas penunjang terminal bandara.

Sekda menjelaskan pembangunan terminal bandara yang mampu menampung kurang lebih 7 juta calon penumpang per tahun ini, ditarget selesai pada 30 Mei, termasuk semua fasilitas umum. Hingga kini pengerjaan gedung terminal dan bangunan penunjang terus dilakukan.

Ditambahkan, untuk menguji kelayakan lokasi baru, tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan sudah turun untuk mengecek langsung. Hasilnya, hanya ada beberapa catatan minor yang tidak fatal atau masih bisa ditoleransi. Namun, menjelang pengoperasionalan, akan dilakukan verifikasi lagi dan simulasi.

“Insya Allah tanggal 2 Juni bisa beroperasi, karena ini masih ada verifikasi lagi dan simulasi,” ujar Sri Puryono.

Dengan beroperasinya terminal baru yang pembangunannya menelan anggaran sekitar Rp 2 triliun itu, kata dia, akan dapat melayani penerbangan domestik maupun mancanegara. Bahkan keberadaan terminal bandara “terapung” ini siap menyambut arus mudik dan balik yang diperkirakan mulai padat sejak H-7 lebaran atau sekitar 7 Juni 2018. Sekda berharap dengan keberadaan terminal baru, masyarakat bisa menikmati masyarakat dengan lebih aman dan nyaman.

“Ini terminal bandara baru, jika di awal-awal terjadi kebingungan itu wajar. Bahkan fasilitas di terminal bandara ini serba elektronik, check in sendiri bisa, manual pun bisa,” terangnya, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

Selain bangunan utama dan berbagai fasilitas bagi calon penumpang sedang dalam penyelesaian, beber mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah ini, tidak kalah penting fasilitas gedung seperti energi listrik, air PDAM, jaringan telepon juga sudah tersedia. Sehingga para calon penumpang semakin nyaman saat berada di terminal bandara yang mengusung konsep eco-green airport tersebut.

Pengembangan bandara yang berlokasi di Kota Semarang ini akan meningkatkan pembangunan di Jateng. Sebab saat ini kondisi bandara eksisting telah over capacity pada terminal penumpang maupun kargo.

Kapasitas terminal penumpang akan meningkat lebih dari lima kali lipat atau dari 800 ribu penumpang menjadi sekitar 7 juta penumpang per tahun. Sedangkan luasan terminal kargo sebelumnya 772 meter persegi akan menjadi 2.048 meter persegi. Perubahan kondisi tersebut akan menunjang potensi di Jateng, terutama sektor pembangunan.

Sebagai informasi, terminal baru di Bandara Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi, dengan luas apron 72.522 meter persegi. Daya tampung apron baru mencapai 10 unit pesawat narrow body dan dua pesawat wide body.

Lahan pengembangan bandara baru merupakan tanah bekas rawa yang memiliki kandungan air cukup tinggi. Sehingga agar landasan kuat, pelaksana proyek membangun dengan menerapkan konstruksi pebricated vertical drain (PVD).

Usai meninjau terminal baru Bandara A Yani, Sekda Sri Puryono beserta rombongan mengecek pengaspalan jalan sekitar rel di Jalan Madukoro, yang juga menjadi jalur menuju bandara. (***)