“Para Pencari Tuhan” Berhenti Tayang, Digantikan “Cuma Disini”

  • Bagikan
JAKARTA, RAKYATJATENG - Sinetron Para Pencari Tuhan tidak akan lagi menemani pemirsa selama Ramadan tahun ini. Setelah 11 tahun tayang di bulam puasa, kini sinetron tersebut berhenti diproduksi. "Para Pencari Tuhan telah berjalan 11 tahun, jadi kami putuskan untuk menggarap sesuatu yang baru. Karena dimana-mana, luar negeri pun, ada satu periode program legend itu dibiarkan tetap legend aja, daripada dipanjangin jadi acak-acakan," kata David Suwarto selaku Deputy Director Programming SCTV di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/5). Sebagai gantinya, pihak SCTV memilih untuk menyajikan sinetron terbaru berjudul Cuma Disini. Sinetron dengan sentuhan komedi sehari-hari ini bakal bisa disaksikan selama Ramadan tahun ini. "Kami ingin menjaga kualitas dan membuat sinetron legend baru. Makanya kami membuat program Cuma Disini," ucapnya. David optimis Cuma Disini bisa menggantikan Para Pencari Tuhan di hati pemirsa. Menurutnya, sinetron ini tidak kalah seru dari sinetron lainnya. Mulai dari cerita yang dihadirkan, sampai pesan-pesan moral yang ada di dalamnya. Menariknya, sinetron Cuma Disini digarap oleh orang-orang yang sama di balik layar Para Pencari Tuhan. "Kami sudah menonton 11 episode, dari total 29 episode. Itu sangat bagus sekali, yang fresh. Tentu dengan pesan moral yang sama dengan Para Pencari Tuhan, dengan komedi satir yang kental. Dan sinetron ini penulisnya sama dengan Para Pencari Tuhan, creator-nya juga sama, dan beberapa pemain juga sama. Tapi setting dan lokasinya kami ubah biar jadi sesuatu yang baru," jelasnya. Cuma Disini bakal tayang mulai Rabu (16/5) besok. Sinetron ini berkisah tentang pedagang kopi keliling bernama Supangat (Ence Bagus). Dia berusaha bangkit dan berjuang atas kegagalan rumah tangga yang dibangun hingga kali ketiga. Di tengah kesibukan mencari calon istri, Supangat justru banyak terlibat urusan yang diberi istilah 'ngurusin Rakyat Indonesia'. Banyak pelajaran kehidupan yang dihadirkan dalam kisah Cuma Disini untuk diambil hikmahnya. (JPC)
  • Bagikan

Exit mobile version