SBMPTN di Kota Semarang, Mata Pelajaran Ini Dianggap Paling Sulit

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Belasan ribu peserta seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) baru saja selesai mengikuti satu tahapan ujian. Mereka kompak mengatakan soal-soal Matematika Dasar paling banyak menguras energi berpikir karena dinilai paling sulit.

“Tadi tes kemampuan potensi akademik (TKPA). Dan yang paling sulit adalah Matematika Dasar. Susah sekali, beda banget dengan soal-soal SBMPTN yang sebelumnya saya pelajari,” kata Kuntum Latifaturrosidah, setelah keluar dari ruang ujian, Selasa (8/5).

Hal senada disampaikan Rina Indrawati. Gadis yang mengincar jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku soal-soal Matematika Dasar paling sulit dibanding Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

“Tapi ya tetap saya kerjakan karena proses penilaian katanya sudah beda dari yang dulu. Kalau dulu salah kan dikurangi satu, sekarang nol skornya. Jadi tetap diisi saja semoga benar pilihannya,” kata Rina, gadis asal Salatiga itu.

Kesulitan mengerjakan soal Matematika Dasar juga dialami Rusiana Afdila, asal Pati. Dari 90 soal TKPA, dia harus bolak-balik membaca soal Matematika Dasar untuk memahami maksud sebelum menentukan pilihan jawaban.

“Wah sulit sekali. Enggak tahu tadi benar atau enggak jawaban saya. Semoga saja sih benar. Kalau dari semua soal, ya saya yakin bisa mengerjakannnya untuk soal Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia,” jelasnya.

Khusus di Kota Semarang, ada 3 PTN penyelenggara yang seluruhnya berada di bawah koordinasi Panitia Lokal (Panlok) 42 Semarang. Selain Unnes, yakni Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

“Pada SBMPTN 2018 ini, total ada sekitar 40.013 pendaftar. Secara rinci, 38.743 pendaftar UTBC dan 1.290 pendaftar UTBK. Itu yang mendaftar melalui 3 PTN di Kota Semarang,” terang Ketua Panlok 42 Semarang Prof Dr Rustono. (sdn/tj)

  • Bagikan