Sudah Ada 61 BUMDes di Rembang

  • Bagikan

REMBANG, RAKYATJATENG – Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto meresmikan gedung BUMDes Sumber Rejeki, di Desa Kabongan Kidul, Sabtu lalu (5/5). Lahirya BUMDes ini melengkapi embrio yang sudah berjalan. Termasuk ide ke depan digunakan tukar bantuan non tunai rasta.

Kepala Desa Kabongan Kidul Rokhani menyampaikan lahirnya BUMDes Sri Rejeki atas dasar peraturan desa No 6 tahun 2017. Lahirnya BUMDes cukup luar biasa, utamanya dalam merumuskan tim perumus.

”Kami sudah memiliki banyak embrio, diantaranya cucian, lahan parkir, pengelolaan sampah dan persewaan tratak dan kursi. Ketika kelompok ekonomi sudah ada, namun tidak bisa berbuat banyak. Karena ada aturan dana desa tidak dapat dipakai kegiatan, manakala belum BUMDes,” katanya.

Dari situlah desa melakukan studi banding di Panggungharjo, Bantul. Akhirnya desa tertarik ingin mengaplikasikan dan awal Mei ini terwujud. Terkait SDM dan bangunan kantor BUMDes semuanya telah disiapkan.

”Kami bercita-cita BUMDes Sumber Rejeki makin besar dan ada keberpihakan pemerintah. Salah satu keinginan saya fasilitasi Rastra, dengan total ada 176 rumah tangga sasaran (RTS)” harapanya.

Direktur BUMDes Sumber Rejeki Sofian menyampaikan secara prinsip ke depan memberdayakan masyarakat. Intinya saat ada masyarakat Kabongan Kidul yang penghasilan kurang tetap diberdayakan di dalamnya.

”Kami contoh unit pengolahan sampah, parkir di belakang rumah sakit, cucian kendaraan, foto kopi dan alat tulis. Lalu yang belum kami dapatkan pihak ketiga ada dua hektare tambak yang dikelola BUMDes serta masih ada unit persewaan lahan,” paparanya.

Kemudian, khusus pengolahan tambak saat ini sudah ada pihak ketiga yang merapat. Melihat potensi tambak strategis dan representative. Dari pendekatan yang dilakukan akan digunakan tempat wisata lengkap dengan rumah makan.

”Jadi konsepnya wisatawan dapat menikmati ikan langsung dari tambak yang dikelola pihak pengelola,” jelasnya.

Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto dalam sambutanya mengucapkan selamat atas niat dan komitmen perjuangan bersama-sama memajukan Desa Kabongan Kidul, yang memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan bersama-sama.

”Untuk mewujudkan ini tidak mudah. Bahkan pemda menyikapi ini lewat Perbup No. 35 tahun 2017 tentang pedoman BUMDes,” paparanya.

Kini muncul banyak BUMDes berlomba-lomba menyejahterakan. Bahkan data terkini ada 61 BUMDes yang ada di wilayah setempat. Dasarnya ada 48 namun yang tumbuh baru 13, kelemahannya soal SDM dan dana.

”Berpijak di Kabongan Kidul, saya melihat posisi strategis dan peluang banyak dekat rumah sakit dan berada di tengah kota. Makanya lahirnya BUMDes jadi pijakan dasar menyempurnakan,” ungkapnya. (JPC)

  • Bagikan