Jelang Ikut Kompetisi, 100 Siswa SMP di Magelang Dilatih Rakit Robot

  • Bagikan

MAGELANG, RAKYATJATENG – Sekitar 100 siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Magelang mengikuti lokakarya robot sebagai ajang latihan mengikuti kompetisi robot tahun ini. Hal ini dilatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Kota Magelang Arif Barata Sakti di sela pembukaan “Workshop Robot Soccer Competition” di Borobudur International Golf And Country Club di Kota Magelang, Jawa Tenah, Kamis (3/5).

“`Workshop` ini menjadi ajang latihan, berinovasi, atau mencoba sesuatu yang baru melalui kompetisi robot,” katanya.

Peserta lokakarya itu tergabung dalam 50 tim yang merupakan perwakilan dari 20 SMP dan sederajat di Kota Magelang.

Dalam lokakarya tersebut, mereka mendapat materi, antara lain perakitan, pembuatan program, pengaplikasian, strategi dan kreativitas robot. Kompetisi robot rencananya pada 25 Juli 2018.

Ia meminta peserta kegiatan itu secara sungguh-sungguh mengikuti seluruh instruksi narasumber dan pendamping. Narasumber kegiatan itu adalah praktisi dari Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta.

Selain itu, mereka harus bekerja dalam tim yang solid dan hebat supaya menghasilkan karya robot yang terbaik.

Ia mengatakan robot yang mereka ciptakan, berupa robot non-humanoid sehingga lebih mudah dan praktis dalam aplikasinya.

Terkait dengan pelaksanaan kompetisi robot, ia menjelaskan bahwa kegiatan itu gratis dengan tujuan mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat, terutama mendorong minat anak dan generasi muda mencintai sains melalui imajinasi, percobaan, dan permainan.

“Juga meningkatkan pengetahuan pelajar tentang robotika,” katanya.

Kepala Bidang Pengembangan dan Harmonisasi Inovasi Balitbang Pemkot Magelang Catur Adi Subagyo mengatakan saat perlombaan, peserta mendapat fasilitas, antara lain seperangkat atau material robot, stiker, `co-card` dan makan siang.

Ukuran robot yang dilombakan panjangnya 20 centimeter, lebar dan tinggi masing-masing 15 centimeter.

“Rangkaian kendali boleh dirancang berbasis non-programmable device/rangkaian analog maupun programmable device, seperti mikrokontroler ataupun menggunakan platform Arduino, Raspberri Pi dan sejenisnya. Robot digerakkan menggunakan remote control berbasis HP Android,” katanya.

Ia menjelaskan, robot tidak boleh memiliki bagian yang dapat merusak lapangan atau robot lawan, serta tidak boleh ada bagian apapun yang melebihi dimensi yang sudah ditentukan.

Selain itu, ujarnya, robot juga tidak boleh memiliki bagian penjepit atau bagian yang dapat mengurung bola, sedangkan tegangan maksimum 12 vehicle dynamic control (VDC) dengan toleransi kurang lebih 10 persen. (hms)

  • Bagikan