PILGUB JATENG: Hari Kartini, Buruh Pabrik Rokok Ini Dapat Kado Spesial dari Sudirman Said

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Dewi Arina warga Gebang Sari Mranggen, Kabupaten Demak masih berkutat dengan kesehariannya sebagai buruh pabrik rokok.

Meski hari ini, Sabtu (21/4) adalah perayaan hari Kartini, dia tidak merayakan secara spesial seperti perempuan Indonesia lain. Namun dia justru mendapat kado spesial, dia kedatangan calon gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said.

Dewi tidak tahu calon gubernur Jateng Sudirman Said atau yang akrab disapa Pak Dirman itu mendatangi tempatnya bekerja. Sudah beberapa minggu terakhir dia hanya melihat sosok Pak Dirman di televisi.

“Lihatnya di berita-berita kalau beliau calon gubernur Jawa Tengah. Sebelumnya tidak pernah melihat,” katanya.

Kacamata dan kumis tipis Pak Dirman ternyata melekat di benak ibu dua anak tersebut. Juga senyum tipis milik Pak Dirman yang membuat Dewi penasaran.

“Tidak tahu, cuma pengin dielus-elus perutnya ini terus foto sama Pak Dirman,” ujarnya.

Mengetahui Dewi ngidam dielus-elus perutnya dan foto bareng, Pak Dirman yang kebetulan berkunjung ke pabrik rokok PT Meta Prima Sejahtera tersebut tidak bisa menolak.

“Bu Dewi? Semoga jadi anak pemberani, Soleh kalau lelaki, Solehah kalau perempuan,” kata pak Dirman usai menuruti keinginan Dewi.

Dewi saat ini hamil anak ketiga. Usia kandungannya menginjak tiga bulan, 15 tahun dia bekerja sebagai buruh pabrik rokok tersebut. Melihat sosok Pak Dirman ternyata dia memiliki harapan besar buat anaknya yang masih di kandungan.

“Biar anaknya jadi pemimpin yang ramah, seperti Pak Dirman. Tadi beliau datang langsung salaman. Meski sudah jabatannya tinggi tapi tidak sombong. Semoga semakin makmur, dan terutama anak yang saya kandung ini,” harapnya.

Atas kunjungannya tersebut, Pak Dirman mengungkapkan hal itu kebetulan karena pekerja pabrik rokok ini 80 persen pekerjanya perempuan. Selain bekerja perempuan ini tetap melayani suami mengurus anak.

“Mereka bekerja dengan penuh keterampilan, suka cita dan kegembiraan berjuang untuk keluarganya,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Pak Dirman, Bu Ida sebagai perempuan sangat sensitif terhadap nasib kaumnya. “Kami bersama pengusaha akan memperjuangkan kesejahteraan buruh lebih baik,” tambahnya. (sen/yon)

  • Bagikan