PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Peringatan Hari Kartini hari ini, Sabtu (21/4) dirayakan dengan makan Nasi Megono bersama di Alun-alun Kajen, Pekalongan. Sebagian besar merupakan para wanita berkebaya di Kabupaten Pekalongan.
Tidak tanggung-tanggung, tercatat ada 16.310 bungkus Nasi Megono yang disediakan ludes.
Kendati cukup molor dari tajuk acara sarapan bersama menjadi makan jelang siang bersama, tidak menyurutkan semangat para ibu-ibu yang duduk berjajar di Alun-alun Kajen. Beberapa kali ibu-ibu ini nampak mengusap keringat karena matahari semakin tinggi. Beberapa bedakpun ikut luntur.
“Ya dandan sejak pagi. Bedak luntur tidak apa-apa yang penting semangat untuk Ibu Kartini,” kata Rosida (43), Sabtu (21/4).
Makan Nasi Megono bersama ini bukan tidak beralasan. Nasi Megono yang begitu melekat bagi warga Pekalongan dan sekitarnya, merupakan makanan yang biasa dihidangkan saat sarapan.
“Ada sejarahnya kenapa Megono sampai sini. Ini merupakan makanan rasum dari prajurit Mataram saat melawan penjajah. Cacahan nangka muda yang diolah dengan bumbu ini warisan leluhur,” kata Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi pada awak media usai membuka acara makan Nasi Megono bersama.
Dikatakan Asip Kholbihi, sebagai makanan lokal, Nasi Megono telah mengakar dan tidak bisa dipasahkan warga masyarakat Pekalongan, terutama saat sarapan .
“Ini puncak Hari Kartini. Saya ucapkan terimakasih atas Kartini-Kartini Pekalongan yang turut membangun kabupaten ini,” katanya.
Makan nasi megono yang melibatkan 16.310 peserta ini juga tercatat sebagai rekor Muri dan dunia makan Nasi Megono terbanyak. (dtc)