BANJARNEGARA, RAKYATJATENG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa yang melanda wilayah Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan jenis gempa sesar baru. Jenis gempa ini belum pernah ditemukan di tempat lain.
“Sesar pembangkit gempa di wilayah Kecamatan Kalibening ini merupakan sesar atau patahan baru. Istilahnya baru lahir belum terjadi sebelumnya di tempat lain,” terang Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di posko bencana Kecamatan Kalibening, Banjarnegara Sabtu (21/4).
Sehingga lanjut dia, penting untuk melakukan upaya identifikasi sesar aktif dan terus melakukan pemutakhiran peta sumber gempa. Di sisi lain, gempa di Kalibening ini merupakan aktivitas gempa lokal yang disebabkan sesar lokal.
“Termasuk kebaradaan kami di sini (lokasi bencana gempa) untuk mengidentifikasi sesar lokal yang berada di wilayah Kalibening,” ujarnya.
Hingga saat ini, Dwikorita mengatakan, sudah sampai 7 gempa susulan sejak Rabu (18/4) lalu. Namun, gempa susulan tersebut semakin lemah jika dibandingkan dengan gempa pertama yang teradi 18 April 2018 lalu.
“Gempa-gempa susulan ini jika kami amati semakin lemah dan semakin dalam. Sehingga, dapat dikatakan kondisinya stabil,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada warga untuk tetap tenang. Menurutnya, kecil kemungkinan terjadi gempa susulan yang membahayakan seperti gempa pertama.
“Warga harus tenang, meski sampai hari ini (Sabtu 21 April) ada tujuh gempa susulan namun semakin dalam dan semakin lemah,” kata dia. (dtc)