Ubud Jadi Destinasi Wisata Kuliner

JAKARTA, RAKYATJATENG –Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan Ubud, Gianyar sebagai UNWTO Prototipe Destinasi Gastronomi. Selain itu destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia lain adalah Bandung, dan Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang).

Upaya terus dilakukan salah satunya dengan mengadakan acara wisata kuliner Ubud Food Festival 2018 yang berlangsung di Ubud-Gianyar Bali pada 13-15 April 2018.

“Kemenpar memilih Ubud, Gianyar untuk menjadi UNWTO Gastronomy Destination Prototype dan menjadi destinasi pertama yang akan dibranding sebagai destinasi gastronomy berstandar UNWTO, di mana mereka adalah endorser terbaik di dunia untuk bidang pariwisata,” ujar Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau Messakh dalam keterangan resmi, Sabtu (14/4).

Vita sendiri mendukung Ubud Food Festival 2018 memasuki tahun keempat ini mengusung tema ‘Generasi Inovasi’, sebagai bentuk penghargaan bagi generasi muda yang membawa banyak inovasi pada industri kuliner nasional.

Acara dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dengan mengangkat kekayaan hidangan (kuliner) asli Indonesia melalui acara; demo masak, wisata kuliner, workshop, kelas memasak, jamuan eksklusif, diskusi panel, pemutaran film, serta pertunjukan kesenian dan musik.

Tema tersebut merefleksikan generasi muda saat ini sedang mengubah lanskap kuliner Indonesia dan mendorong ledakan ekonomi dalam berbagai bidang ke arah yang lebih baik termasuk dalam industri pariwisata nasional.

Tahun ini diproyeksikan menghasilkan devisa US$20 miliar atau setara Rp223 trilun, atau naik sekitar 20 persen dari tahun 2017 sebesar US$16,8 miliar, dengan target kedatangan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 270 juta wisatawan nusantara di Tanah Air.

Menurut Vita, kuliner merupakan komponen penting dalam kegiatan pariwisata, karena memiliki porsi 30 persen dari total pengeluaran wisatawan.

“Rata-rata pengeluaran wisman untuk keperluan makan dan minum sebesar US$ 400 atau mencapai 30% dari total pengeluarannya sebesar US$ 1.200 per wisman dalam satu kali kunjungan,” ucap Vita.

Sementara itu, dampak wisata kuliner terhadap perekonomian (PDB) nasional, menurut Vita Datau Messakh, tahun 2016 sebesar 150 triliun.

“Tren preferensi kuliner lokal ini juga tercermin pada data terbaru yang dikeluarkan oleh BPS dan Bekraf menunjukkan PDB ekonomi kreatif Indonesia tahun 2016 adalah sebesar Rp 923 triliun atau 7,4% dari total PDB negara,” tutupnya. (cnn)