Server Error di 14 Sekolah, 237 Siswa di Karanganyar Ikut UNBK Susulan

  • Bagikan

KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) susulan akibat kendala server error di ujian hari kedua, Selasa (10/4) bertambah. Selain 185 siswa dari dua SMA/MA di Sragen, ada pula 237 siswa di Karanganyar yang juga harus ikut ujian susulan.

Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah III, Jasman Indradno mengatakan, selama pelaksanaan UBNK yang berakhir Kamis (12/4), kendala teknis hanya terjadi pada pelaksanaan ujian hari kedua. Saat ujian mata pelajaran (mapel) matematika. Namun selebihnya kendala tersebut dapat segera teratasi.

“Empat hari pelaksanaan UNBK hanya ada masalah di hari kedua. Yakni server error di Kabupaten Karanganyar dan Sragen. Tapi semua sudah teratasi saat itu juga,” ungkap Kepala BP2MK Wilayah 3, Jasman Indradno kepada Jawa Pos Radar Solo.

Jasman menambahkan, kendala server error tersebut bukan berasal dari pusat. Melainkan karena jaringan yang digunakan pihak sekolah. Kendala yang paling rawan terjadi adalah saat proses sinkronisasi.

“Karena saat proses itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Semuanya loadingbersama-sama. Jadi sering ada masalah di situ,” imbuhnya.

Untuk di Karanganyar, pada hari kedua lalu ada 14 sekolah mengalami server error. Namun 13 sekolah tetap melanjutkan pada hari itu juga meski sampai malam. Sementara satu sekolah akan ikut ujian susulan.

“Siswa SMAN Jumapolo juga terpaksa ikut ujian susulan. Karena waktunya sudah tidak memungkinkan sampai malam, sementara siswa rumahnya jauh dari sekolah,” ujarnya.

Sedangkan di Sragen ada 60 siswa yang mengalami problem sama akan ikut ujian susulan yang akan digelar Selasa (17/4) mendatang. Mereka berasal dari SMAN 1 Sukodono. Dari informasi koran ini ada juga 125 siswa MAN 1 Sragen akan ikut ujian susulan.

Jasman menyatakan pelaksanaan UNBK tahun ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu. Hanya terjadi penambahan peserta karena sudah banyak sekolah yang bergabung menyelenggarakan UNBK. Khususnya Kota Solo sudah 100 persen menerapkan UNBK.

“Tahun ini kendala-kendala lebih terminimalisasi. Karena sudah lebih berpengalaman. Semoga tahun depan tidak ada kendala sama sekali dan lebih lancar,” katanya.

Untuk pelaksanaan UNBK tahun depan, Jasman memberikan beberapa rekomendasi untuk sekolah penyelenggara agar tidak menemui kendala teknis agar lebih berhati-hati terkait server dan jaringan.

“Kalau bisa menggunakan fiber optic. Agar lebih aman. Memang ada beberapa sekolah yang belum memakai jaringan fiber optic. Seperti di Sragen, Wonogiri dan daerah perbatasan dengan Jawa Timur,” bebernya.

Jasman juga menekankan pihak sekolah untuk mem-back up listrik dengan menyediakan genset. Juga melakukan update hardware dan upgrade software untuk pelaksanaan UNBK.

Kepala SMAN Jumapolo, Jaka Wismono mengungkapkan, pihaknya memilih mengikuti ujian susulan. Sebanyak 237 peserta akan mengikuti ujian susulan.

“Saat pelaksanaan UNBK mapel matematika, banyak soal tidak muncul. Itu terjadi di semua komputer. Dari sesi pertama sampai kedua masih trouble. Setelah konsultasi dengan proktor, kami memilih untuk mengikuti ujian susulan saja,” beber Jaka. (JPC)

  • Bagikan