Datangi Pasar di Solo, Bank Indonesia Jemput Bola Sosialisasikan Tukar Uang Lusuh di Pedagang

SOLO, RAKYATJATENG – Bank Indonesia (BI) mulai menyosialisasikan penukaran uang lusuh. Tujuannya agar uang yang beredar di kalangan masyarakat berkualitas baik. Menyasar pedagang pasar lantaran sering uang yang digunakan untuk transaksi sudah lusuh.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Surakarta, Bandoe Widiarto menjelaskan, sosialisasi berupa jemput bola dan telah dilakukan sejak Maret. Sistemnya, petugas BI melakukan kegiatan kas keliling di pasar-pasar tradisional. Jemput bola ini memudahkan pedagang jika ingin menukarkan uang yang sudah lusuh ke uang baru.

”Setelah dicek di lapangan, kondisi uang ada yang masih bagus. Namun ada pula yang sudah lusuh. Nah, uang yang lusuh ini kami minta agar ditukarkan ke petugas kami,” terang Bandoe, Kamis (12/4).

Upaya ini dilakukan agar kualitas uang yang beredar di masyarakat berada di angka 9 atau 10. Saat ini, lanjut Bandoe, kondisi uang yang beredar di masyarakat masih di level 6. ”Dengan program tukar uang lusuh ini, diharapkan uang yang beredar di masyarakat bisa benar-benar layak edar,” ucapnya.

Ditambahkan Bandoe, langkah ini merupakan bentuk program clean money policy. Animo masyarakat cukup tinggi. Tiap pemberangkatan kas keliling, KPwBI bermodal Rp 300 juta sebagai ganti uang lusuh. Menyasar 24 pasar tradisional yang ada di Kota Solo.

”Jadwal penggantiannya pun rutin, sehingga memudahkan bagi pedagang yang ingin menukarkan. Program ini salah satunya menyasar di Pasar Gede,” tandas Bandoe.

Tatik, 50, pedagang Pasar Gede mengaku sudah mengetahui program ini. Dia mengetahuinya dari Lurah Pasar Gede. ”Ya, saya tahu ada program itu dari BI. Tapi uang saya belum ada yang rusak atau lusuh, jadi saya belum memanfaatkannya,” ujarnya. (JPC)