Sungguh Keji! Bayi Mungil Dibekap Hingga Tewas Lalu Dilempar ke Sungai

  • Bagikan
PALANGKARAYA, RAKYATJATENG – Sesosok mayat bayi tidak berdosa ditemukan mengapung di Sungai Kahayan, dekat Pelabuhan Rambang, Jalan Rindang Banua, Pahandut, Palangka Raya, Minggu pagi (1/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga kuat, bayi hasil dari hubungan gelap tersebut dibuang ke sungai untuk menutup aib pelaku. Dari keterangan saksi, Syamsul alias Asul, 25, penemuan mayat bayi malang itu berawal dari seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan, ketika mencium bau menyengat di samping rumahnya. Setelah ditengok, ternyata mayat bayi mengapung dalam posisi tengkurap, tersangkut pada batang kayu yang diikat di tiang rumah. “Awalnya mayat bayi itu dikira boneka. Tetapi setelah didekati, ternyata manusia,” ujar anggota Balakar 620 itu, dikutip dari Kalteng Pos (Jawa Pos Grup), Senin (2/4). Yang memprihatinkan, kondisi wajah bayi penyok dan sulit dikenali. Selain itu, di punggung bayi terdapat bekas luka. Diperkirakan mayat bayi tersebut sudah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Bahkan, ada dugaan bayi malang itu dibekap hingga meninggal lalu dibuang. Begitu ditemukan, mayat bayi tersebut langsung dievakuasi menuju kamar mayat RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Dari pantauan Kalteng Pos di rumah sakit, tim dokter forensik di sana terlihat serius melakukan pemeriksaan mayat bayi tersebut. Tanpa ragu, dokter membolak-balik mayat tersebut untuk mencari tahu penyebab kematian. “Bayi itu cepat membusuk,” ucap dokter forensik, dr Ricka Brilianty Zaluchu sambil mengukur panjang badan dan tali pusar bayi. Menurut dr Rica, bayi ini dilahirkan cukup bulan (lahir normal). Kalau melihat panjang tubuh bayi sekitar 50 cm ini, lanjut dia, tinggi orang tuanya sedang-sedang saja. “Bayi ini diperkirakan sudah meninggal dua hari yang lalu,” katanya. Dokter yang sudah pengalaman menangani mayat meninggal tidak wajar ini melihat ada kejanggalan dari jasad bayi. Ia menduga bayi ini dibunuh dengan cara dibekap mulutnya. Setelah meninggal, baru dibuang ke sungai. “Diduga dibunuh. Bayi itu sudah meninggal sebelum dibuang orang tuanya ke sungai,” ujarnya. Saat ini, penemuan mayat bayi laki-laki berusia dua hari ini, sudah diselidiki anggota Satreskrim Polres Palangka Raya. Kapolres Palangka Raya AKPB Timbul Siregar mengatakan, bayi itu diperkirakan meninggal sudah dua hari lalu. “Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan, untuk mencari pelaku pembuang bayi tersebut,” katanya usai melihat mayat bayi di kamar mayat rumah sakit. Ia menegaskan, pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan untuk mencari tahu lokasi pembuangan mayat bayi. Kalau menghitung jarak kematian dengan kecepatan arus sungai, polisi menduga, apabila arus sungai cepat, maka ada kemungkinan mayat itu dibuang dari kawasan Gunung Mas. Tapi bila arus sungai sedang-sedang saja, maka kemungkinan berasal dari daerah Katingan. Kemudian bila tidak ada arus, maka diperkirakan dari Palangka Raya. “Kami akan koordinasi dengan Ketua RT dan RW di bantaran sungai, untuk mencari informasi wanita yang baru melahirkan,” tuturnya. Sementara itu, terkait bekas luka di punggung bayi, Kapolres mengatakan, bekas luka itu belum bisa dipastikan apakah bekas penganiayaan atau bukan. “Tapi bisa saja bekas luka di tubuh bayi itu bekas digigit binatang atau terkena ranting, saat mayatnya hanyut di sungai,” pungkasnya. (JPC)
  • Bagikan

Exit mobile version