Diguyur Hujan, Karnaval Ogoh-ogoh di Kota Semarang Tetap Semarak

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Gawean pawai budaya lintas agama dan karnaval ogoh-ogoh di Kota Semarang berlangsung semarak. Meski hujan mengguyur, tidak menyurutkan antusias ribuan masyarakat menyaksikan pawai budaya lintas agama dan karnaval ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pemkot Semarang bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang.

Seremoni pelepasan pawai dilakukan di titik nol kilometer atau sekitar kantor pos besar kawasan Kota Lama, yang sejak siang hari sudah dipadati ribuan orang yang ingin menyaksikan. Kehadiran boneka raksasa dengan segala bentuk rupa menyedot perhatian masyarakat.

Dalam sambutannya, Walikota Semarang Hendrar Prihadi menerangkan, pawai budaya lintas agama dan karnaval ogoh-ogoh ini merupakan agenda rutin Kota Semarang setiap tahunnya. Selain untuk menghormati dan merayakan Hari Raya Nyepi, karnaval ini juga ditujukan untuk menggaet para wisatawan datang ke Kota Semarang.

“Karnaval ini bukti bahwa Kota Semarang berkomitmen untuk melindungi semua pemeluk agama yang ada di Kota ini. Selain itu, juga untuk menjadi agenda wisata budaya yang ada di Kota Semarang dan bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” terangnya.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi itu menegaskan, saat ini Pemkot Semarang sedang gencar-gencarnya jualan pariwisata. Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kota Lumpia ini.

“2011 lalu kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sebesar 2,5 juta. Di tahun 2016, meningkat drastis di angka 4 juta wisatawan. Tahun ini dan tahun-tahun ke depan, tentu kami akan terus melakukan peningkatan agar kunjungan wisatawan semakin tinggi,” tegasnya.

Untuk itu, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-471 Kota Semarang, pihaknya telah mengagendakan sejumlah kegiatan. Diantaranya Semarang Great Sale, Pasar Semarangan Tinjomoyo, Semarang Night Carnival dan kegiatan lainnya.

“Serta pada Juli nanti Kota Semarang akan menjadi tuan rumah ajang internasional MGXP 2018. Tentu ini menunjukkan bagaimana pariwisata di Kota Semarang terus bergeliat,” ujarnya.

Sementara itu koordinator panitia kegiatan pawai budaya lintas agama dan karnaval ogoh-ogoh, I Kade Winaya Alun mengatakan, ada tiga ogoh-ogoh yang dibawa dalam karnaval ini. Selain itu, peserta juga diikuti oleh 24 kelompok lain dari berbagai etnis dan agama

“Total peserta ada 800 orang dari berbagai etnis, agama dan budaya yang berbeda. Ini bentuk bahwa Kota Semarang damai, semua agama, etnis dan keragaman yang ada dapat bersama-sama bergerak untuk Semarang Hebat,” katanya.

Pawai budaya lintas agama dan karnaval ogoh-ogoh kali ini sempat diwarnai turunnya hujan. Namun para pengunjung tetap terlihat antusias menyaksikannya meski dari kejauhan.

“Hujan tidak masalah, malah seneng karena tidak panas. Ini moment yang langka yang hanya setahun sekali di Kota Semarang, jadi harus dimaksimalkan,” kata Cintya Rahayu (26) salah satu pengunjung. (sen/yon)

  • Bagikan