Lukai 16 Orang dan Sandera Korban di Supermarket, Akhirnya Ditembak Mati

RAKYATJATENG – Seorang pria bersenjata menembak tiga orang di Prancis barat daya. Ia menembaki polisi dan menyandera orang-orang di sebuah supermarket sebelum pasukan keamanan menyerbu gedung dan berhasil membunuhnya.

Presiden Emmanuel Macron menyebut tindakan tersebut aksi terorisme. Kejadian tersebut melukai 16 orang lainnya dan sejumlah orang mengalami luka parah seperti dilansir Reuters, Jumat, (23/3).

Kelompok Islamic State mengaku akan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Macron mengatakan, pihak keamanan akan memeriksa klaim IS tersebut.

“Saya ingin memberi tahu bangsa ini tentang tekad mutlak saya dalam memimpin pertarungan ini,” ujar Macron.

Pelaku aksi penyanderaan itu bernama Redouane Lakdim. Ia akhirnya ditembak mati polisi Perancis pada Jumat, (23/3) malam.

Sebelum ditembak mati, Lakdim sempat menyandera seorang polisi bernama Arnaud Beltrame dan juga sebelumnya menembak seorang polisi yang berbeda hingga terluka.

“Polisi yang menukar dirinya dengan korban penyanderaan sekarang sedang dirawat di rumah sakit,” kata Macron seperti dilansir BBC, Sabtu, (24/3).

Insiden yang menewaskan tiga orang ini dilakukan oleh tersangka yang mengatasnamakan dirinya ISIS. Dia ditembak mati oleh polisi setelah melakukan tiga serangan yang terpisah.

Pria 25 tahun itu melakukan aksinya karena menuntut kebebasan Salah Abdesalam, tersangka utama dalam serangan November 2015 yang menewaskan 130 orang. Satu orang lagi telah ditangkap, diduga sebagai teman Lakdim yang membantu serangan tersebut. (JPC)