Wisata Susur Sungai Klawing Purbalingga, Wisatawan Disambut Tarian Khas Banyumasan

  • Bagikan

PURBALINGGA, RAKYATJATENG – Objek wisata susur Sungai Klawing di Desa Karang Benda, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memiliki daya tarik yang cukup bagus. Hanya saja, wisatawan yang hadir masih didominasi masyarakat lokal karena minimnya promosi.

Menurut Kepala Desa Karang Benda Tosa di Purbalingga, penataan objek wisata sudah dilakukan sejak tahun 2015.

Bahkan, akses jalan di tepi sungai juga sudah diperbaiki dengan paving blok yang didukung anggaran dari Pemerintah Desa.

Di tepi sungai disediakan gazebo serta tempat duduk untuk para pengunjung sehingga bisa menikmati pemandangan aliran Sungai Klawing yang memiliki lebar 150 meter.

Setiap ada kunjungan wisatawan, kata dia, juga disediakan tarian sambutan khas Banyumasan.

Tarian tersebut, yakni tarian aplang yang merupakan tarian khas daerah setempat.

“Tarian tersebut sekaligus upaya kami memasyarakatkan tarian khas tersebut agar tidak hilang ditelan kemajuan teknologi,” ujarnya, Kamis (22/3).

Menurut dia tingkat kunjungannya masih bisa ditingkatkan karena saat ini setiap bulannya mencapai 3.000-an pengunjung.

Padahal, lanjut dia, promosinya hanya dari mulut ke mulut dan belum dipromosikan secara maksimal.

“Kami memang menginginkan adanya promosi yang lebih baik agar tingkat kunjungannya semakin bertambah,” ujarnya.

Ia berharap mendapatkan dukungan soal promosi tersebut, meskipun saat ini pemerintah daerah sudah membantu lewat penganggaran karena dibantu lewat bantuan khusus untuk desa yang memiliki potensi.

“Kami juga tertarik mempromosikan objek wisata susur sungai lewat media sosial karena lebih murah,” ujarnya.

Setiap periode tertentu, di kawasan objek wisata tersebut juga diadakan festival budaya, seperti ruwat bumi, parade perahu, pentas lengger dan bersepeda menuju congot serta beberapa kegiatan tahunan lainnya.

Sebelum dipromosikan ke masyarakat luas, dia menginginkan, adanya perbaikan kualitas sumber daya manusianya serta melengkapi sarana dan prasarana.

Salah satu sarpras yang ingin ditambahkan, yakni kios untuk pedagang dan sarpras pendukung lainnya.

“Kami merencanakan menambah objek wisata air dengan memanfaatkan pertemuan arus sungai antara Sungai Klawing dan Sungai Serayu sebagai tempat outbound,” ujarnya.

Agar pengelolaan objek wisata bisa maksimal, Pemerintah Desa Karang Benda akan menyerahkan pengelolaannya kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Sementara kelompok sadar wisata yang selama ini mengelola objek wisata susur sungai tetap akan dilibatkan. (ant)

  • Bagikan