Sungguh Miris, Murid Belajar di Kelas yang Rusak

  • Bagikan

BOGOR, RAKYATJATENG – Sungguh miris proses belajar mengajar di SDN Sukaluyu, Kecamatan Ciapus, Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, para murid harus belajar di ruangan kelas yang plafonnya sebagian sudah ambruk. Bahkan sisanya lagi ada yang nyaris jatuh dan hanya ditahan tiang penyangga. Ironisnya, kondisi ini tak kunjung diperbaiki.

Itulah keadaan yang terlihat saat Tim KOPEL Bogor dan Yappika-ActionAid kembali melakukan survei sekolah rusak di Kabupaten Bogor, Rabu (14/3).

SDN Sukaluyu 03 berlokasi di Kecamatan Ciapus Kabupaten Bogor. Sekolah ini merupakan sekolah yang sempat ramai diberitakan di media sosial, baik online maupun cetak.
Berikut laporannya:

Saat tiba di lokasi, suasana terlihat sepi, hanya pedagang asongan yang menyambut dengan senyuman ramah saat memasuki pekarangan sekolah. Ternyata kesunyian itu karena anak-anak SDN Sukaluyu 03 sedang asik belajar di ruang kelas.

Kami pun langsung masuk mengunjungi setiap ruang kelas dan akhirnya kesunyian itu pun pecah saat disambut canda tawa serta semangat anak-anak yang sedang mengikuti proses belajar mengajar. Ada yang menghampiri untuk salaman, ada juga fokus mendengarkan penjelasan guru, lainnya sepertinya sedang mengerjakan tugas.

Di tengah keceriaan dan semangat mereka, kami menghela nafas panjang begitu memasuki ruang kelas 3 yang jumlah siswanya sekitar 16 orang. Betapa tidak, kami sempat bertanya-tanya dalam hati, kenapa kondisi ruang kelas seperti ini dibiarkan, di mana tanggung jawab Pemda?

Rupanya SDN ini sempat beberapa bulan lalu ramai diberitakan. Pihak Pemda sebenarnya sudah turun langsung melihat kondisi dan mengambil gambar. Pada akhir kunjungan pihak pemda mengisyaratkan ke guru-guru bahwa sekolah ini akan segera diperbaiki agar anak-anak dan guru yang melakukan proses belajar mengajar di dalamnya tidak lagi dirundung kekhawatiran. Namun isyarat perbaikan itu tinggal harapan yang entah kapan terealisasi.

Kami pun segera mengabadikan momen anak-anak yang sedang melakukan proses belajar mengajar tanpa ada rasa khawatir di raut wajah mereka. Mungkin di dalam dalam hati mereka penuh tanya kenapa ruang kelasnya belum juga diperbaiki. Belum lagi kondisi lapangan yang berlumpur sehingga membatasi mereka untuk bermain bebas di fasilitas yg ada.

Setelah mengabadikan momen ini kami pun beranjak dan berpamitan pulang dari sekolah ini di tengah-tengah keceriaan para murid yang tetap belajar seperti biasa, di bawah atap kelas yang sebagian sudah tidak berplafon lagi. (Laporan Muhdasin dari Kopel)

  • Bagikan