SOLO, RAKYATJATENG – Jalan tol Trans Jawa dari Jakarta ke Surabaya akan terhubung pada arus mudik Lebaran 2018 nanti. Di ruas Solo-Ngawi yang sebelumnya hanya sebagai jalur fungsional, nantinya dapat dioperasikan sebagai jalan tol.
Jalan tol sebenarnya direncanakan siap beroperasi Januari lalu. Namun saat ini, jalan tol Solo-Ngawi belum selesai dibangun dan diperkirakan rampung April 2018.
Direktur Utama PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, mengatakan pembangunan dibagi menjadi dua bagian, yaitu Solo-Sragen dan Sragen-Ngawi.
“Solo-Sragen akhir Maret ini baru selesai. Kalau Sragen-Ngawi selesainya akhir bulan April,” kata David, Selasa (13/3).
Pantauan dari pintu Klodran, perbatasan Solo-Karanganyar, kondisi jalan tol memang sudah siap digunakan. Rambu-rambu dan petunjuk arah juga sudah terlihat terpasang.
Di Jalan Adi Soemarmo depan gerbang tol Klodran juga sudah dilakukan pelebaran jalan. Pelebaran dilakukan untuk mempermudah akses pengendara yang akan masuk ataupun keluar jalan tol.
“Nanti pelebaran jalan akan dilakukan sampai ke timur, sampai perempatan Jalan Pakel,” katanya.
Pihaknya mengaku masih menghadapi beberapa kendala, antara lain masalah pembebasan lahan. Lahan warga yang belum dibebaskan belum dapat digunakan untuk membangun oprit atau timbunan tanah menuju jembatan.
“Jembatannya sudah dibangun, tinggal opritnya yang belum. Kalau oprit ini belum dibangun, ya belum bisa dioperasikan, kan itu untuk warga menyeberang,” ujarnya.
Dari 62 titik overpass, ada tujuh titik yang masih bermasalah dengan pembebasan lahan. Sekitar 40 titik di antaranya masih dalam tahap pembangunan.
Adapun jalan sepanjang 90 km itu dapat dilewati melalui lima gerbang tol. Lokasinya berada di Ngasem (Kartasura), Klodran (Solo), Kebakkramat (Karanganyar), Pungkruk (Sragen) dan Ngawi.
Pihaknya juga menyiapkan delapan rest area di sepanjang kanan kiri jalan tol Solo-Ngawi. Namun di awal pengoperasiannya nanti baru ada empat rest area yang dapat digunakan. (dtc)