Alhamdulillah… Tol Pemalang-Semarang Bisa Dilewati untuk Mudik Lebaran 2018

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Saat mudik Lebaran 2018 ini, ruas jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang dapat difungsikan sebagai jalur arus mudik.

Kepastian tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi proyek Tol Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, kemarin.

“Jika pada Lebaran 2017 ruas Jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang diberlakukan sebagai jalur darurat, namun pada Mei 2018, jalan tol ini sudah dapat difungsionalkan,” ujar Basuki.

Dia mengungkapkan, progres pembangunan jalur Tol Pemalang-Batang sampai saat ini sudah mencapai 64% dan Tol Batang-Semarang 69% sehingga jalur bebas hambatan tersebut sudah dapat difungsikan sebagai jalur arus mudik Lebaran 2018.

“Insya Allah, ruas jalan tol itu dapat difungsionalkan sebelum Lebaran 2018,” ungkapnya.

Namun diakuinya, proses pembangunan jalan tol tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, seperti progres pembangunan Jembatan Sungai Kalikuto Weleri yang menghubungkan Kabupaten Batang dengan Kendal. “Khusus Seksi Batang, progres pembangunannya sudah 89%,” katanya.

Kendala lain juga dihadapi dalam proses pembangunan jalan tol di Ngaliyan Semarang, yakni proses pembebasan lahan milik warga. “Di Semarang masih terjadi permasalahan di Ngaliyan, yaitu pembebasan lahan,” ujar dia.

Jalur Tol Pemalang-Batang memiliki panjang ruas 38,20 kilometer (km). Tol ini terdiri dari dua seksi dari keseluruhan proyek Jalan Tol Transjawa yang terbentang sepanjang 661 km dari Jakarta-Surabaya yang diperkirakan selesai pada akhir 2018 ini.

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menyambut baik kesiapan infrastruktur untuk arus mudik Lebaran 2018.

Namun, dia berharap manajemen rest area di sepanjang jalur Transjawa hendaknya diperhatikan. Pihakpihak terkait harus belajar pada tahun-tahun sebelumnya bahwa rest area masih menjadi salah satu penyebab utama kema cetan lalu lintas di ruas jalan tol.

“Memang lebih baik macet di titik start daripada di ujung. Karena dengan begitu, masyarakat bisa pikir-pikir dulu lewat mana,” ungkap Djoko. (oz)

  • Bagikan