Tinjomoyo, Geliat Obyek Wisata Baru di Semarang

  • Bagikan

SEMARANG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya meningkatkan aktifitas perdagangan dan jasa di Kota Semarang melalui pengembangan sektor pariwisata.

Salah satu upayanya adalah dengan melakukan revitalisasi aset-aset milik Pemerintah Kota Semarang yang luput dari perhatian pemerintah sebelumnya, untuk menjadi daya tarik wisata Kota Semarang.

Aset milik Pemerintah Kota Semarang yang dilakukan upaya revitalisasi tersebut antara lain adalah Hutan Kota Tinjomoyo yang berada di daerah Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Tinjomoyo sendiri sebelum tahun 2006 lebih dikenal masyarakat Kota Semarang sebagai kebun binatang. Namun diakibatkan adanya banjir besar kali Garang, akses jembatan menuju Tinjomoyo terputus, hingga akhirnya Pemerintah Kota Semarang memindahkan kebun binatang ke kawasan baru di daerah Mangkang, Kota Semarang.

Pasca pemindahan kebun binatang yang semula di Tinjomoyo ke daerah Mangkang itu, aset milik Pemerintah Kota Semarang seluas 57,5 hektar tersebut pun seakan terbengkalai. Hal tersebut terlihat dari kondisi infrastruktur di dalamnya yang tidak terawat dan tidak tersentuh oleh Pemerintah.

Namun saat ini, Tinjomoyo mulai kembali bergeliat sebagai daya tarik wisata Kota Semarang di bawah kepemimpinan Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau yang juga akrab disapa Hendi tersebut.

Setelah membangun kembali akses jembatan menuju Tinjomoyo yang terputus, kini aset milik Pemerintah Kota Semarang yang dulu terbengkalai itu sedang digarap menjadi sebuah area pasar digital, bernama ‘Pasar Semarangan Tinjomoyo’.

“Jadi konsepnya Tinjomoyo ini akan menjadi sebuah Pasar Digital terbuka, yaitu sebuah pasar tradisional yang Instagramble di alam terbuka, dengan sistem pembayaran cashless (non tunai)”, kata Walikota Hendi saat meninjau pembangunan Hutan Kota Tinjomoyo, Selasa (6/3).

“Konsep ini juga menjadi representasi pembangunan Kota Semarang sebagai Smart and Sustainable City”, tambahnya.

Walikota Hendi mencerita, beberapa agenda wisata juga telah terencana untuk diselenggarakan di Hutan Kota Tinjomoyo tersebut.

“Untuk soft launch nya kita agendakan pada tanggal 17 Maret, dan pembukaan Semarang Great Sale tanggal 7 April nanti juga akan diselenggarakan di sini”, Walikota Hendi.

“Pasar Semarangan sendiri rencananya pada tiga bulan pertama akan dibuka setiap sabtu dari jam tiga sore sampai sembilan malam. Diluar waktu itu masyarakat juga dapat menggunakan area pasar Semarangan ini untuk santai-santai atau jogging,” detailnya.

Walikota Hendi optimis, revitalisasi aset-aset wisata milik Pemerintah Kota Semarang seperti Hutan Tinjomoyo ini dapat berkontribusi mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang menjadi sekitar 6 persen, dari yang semula di tahun 2016 telah berada di angka 5,69 persen.

“Pertumbuhan ekonomi tentu saja komponennya banyak, tapi target saya, sektor pariwisata yang sebelumnya tidak tergarap, dapat lebih berkontribusi saat ini”, tegas Walikota Hendi. (sen/yon)

  • Bagikan