Pemerintah Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tak Naik Sampai 2019

JAKARTA, RAKYATJATENG – Untuk menjaga daya beli masyarakat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral l(ESDM), Ignasius Jonan mengatakan tarif listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak naik hingga tahun 2019.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Kementerian ESDM usai rapat terbatas di istana Presiden, Senin (5/3).

“Bapak Presiden juga memahami bahwa daya beli masyarakat ini harus tetap dipertahankan di level sekarang, kalau bisa meningkat. Pemerintah memutuskan tarif listrik PLN tahun ini dan tahun depan nggak naik,” terang Jonan di Kementerian ESDM, Senin (5/3).

Jonan menyebut rencana penetapan tarif listrik dan BBM untuk tidak naik sudah mendapat restu dari komisi tujuh DPR RI.

“Komisi tujuh raker terakhir yang saya ikuti juga dukung kalau bisa tarif listrik tidak naik. Daya beli jangan sampai turun,” ujarnya.

Aturan Harga Batu Bara Untuk Domestik Keluar Minggu Ini

Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik tak sejalan dengan harga bahan baku listrik yang didominasi oleh batu bara.

Harga batubara acuan (HBA) yang terus mengalami peningkatan membuat PT PLN (Persero) berada dalam kondisi yang makin terhimpit.

Untuk itu, Jonan memastikan pemerintah akan mengatur harga acuan batu bara untuk pasar domestik atau Domestic Market Obligation (DMO) untuk konsumsi domestik minggu ini.

“Tentunya sekarang lagi dibuat finalisasi Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengatur harga batu bara kelistrikan masional,” jelasnya.

Beleid itu dikeluarkan supaya PLN tidak menanggung kerugian yang luar biasa lantaran pemerintah mempertahankan harga listrik yang tidak naik sampai akhir 2018.

“Harga batu bara untuk kelistrikan diatur supaya dapat mempertahankan tarif listrik saat ini sampai akhir tahun 2018 dan ga akan buat PLN sampai merugi yang luar biasa,” tuturnya.

Sedangkan untuk subsidi, dia menyebut pemerintah akan menambah jumlah pelanggan listrik golongan 450 VA dan 900 VA yang dianggap belum mampu.

“Pelanggan listrik golongan 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu tetap disubsidi pemerintah. Bisa nambah satu juta pelanggan setahun yang 450 VA kalau ekspansif ke daerah-daerah yang belum ada listrik,” terangnya.

(JPC)