RAKYATJATENG, SEMARANG – Kuliner adalah penyumbang PBD ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia terbesar tahun 2016 yaitu 41,40 % yang mencapai nilai Rp383 triliun. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong tumbuh kembang dan ekosistem kuliner Indonesia dengan membuat platform Food Startup Indonesia (FSI) yang bisa diakses secara online pada www.foodstartupindonesia.com serta menggelar demoday FSI 2018.
“Para pengusaha rintisan ( startup ) kuliner di Indonesia berpeluang tergabung pada ekosistem kuliner yang dibuat Bekraf melalui platform FSI. Selain itu, mereka juga berkesempatan mendaftar demoday FSI 2018 yang akan di gelar akhir Juli ini,” ungkap Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo.
Tahun 2016 dan 2017 lalu, Bekraf menjaring 150 startup kuliner Indonesia dari 2.005 pendaftar untuk bergabung pada demoday. Tahun ini, Bekraf akan memilih 100 startup kuliner untuk mengikuti demoday FSI 2018. Sosialisasi gencar dilaksanakan di sepuluh kota di Indonesia untuk mendapatkan talenta – talenta kuliner Indonesia.
Startup kuliner yang bergabung pada ekosistem kuliner Bekraf melalui platform FSI, bisa menghubungi mentor jaringan Bekraf sekaligus mengetahui data investor dan startup kuliner lainnya. Bekraf mencari startup kuliner yang inovatif dan memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat untuk demoday FSI 2018.
Adapun keunggulan startup kuliner yang bergabung pada demoday yaitu mereka berkesempatan meningkatkan pengetahuan, produk, serta kemampuan negosiasi dengan investor melalu mentoring program, memperlihatkan produk mereka di hadapan umum saat expo, sekaligus berkesempatan menarik minat investor melalui pitching.
“Kontribusi Bekraf pada perekonomian nasional mencapai angka 7,44% dengan pertumbuhan 4,95% di tahun 2016. Bekraf terus berupaya meningkatkan kontribusi ekraf pada PDB nasional, khususnya subsektor kuliner yang mendominasi PDB ekraf. Salah satunya dengan FSI,” tegas fajar.
Penyelenggaraan Sosialisasi FSI Semarang
Semarang adalah kota ke empat penyelenggaraan sosialisasi FSI 2018. Pada sosialisasi kali ini, Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan Hanifah Makarim, membuka acara sekaligus menjelaskan demoday FSI dan pitch desk.
Salah satu top three FSI 2017, Lintang Wuriantari dari Matchamu, menceritakan kisahnya bergabung FSI dan perbedaan yang ia rasakan pada bisnisnya setelah FSI. Perwakilan foodlab Indonesia, Yustinus Agung menginformasikan investasi yang harus disesuaikan dengan tahapan startup.
Mini class mentor oleh founder Fortune Baking, Agrippina Aileen, bertema food production bertujuan menambah wawasan startup kuliner yang hadir. Sosialisasi ini sekaligus bisa dimanfaatkan para startup kuliner yang hadir untuk memperluas network, baik dengan narasumber maupun dengan startup kuliner lainnya. (sen/yon)