RAKYATJATENG, MAKASSAR – Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mendesak presiden Jokowi untuk sesegera mungkin melakukan pembentukan tim pencari fakta akan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan setelah melakukan pemeriksaan terhadap kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Setya Novanto.
“Yah kita mendesak agar adanya tim gabungan dalam kasus ini dan sesegera mungkin kita bentuk. Walaupun polisi tetap bekerja kita harusnya membentuk saja agar kasus semacam ini dapat terselesaikan dengan cepat,”kata Abraham, Kamis, (1/3).
Dibentuknya tim tersebut bertujuan untuk mengungkap proses penanganan kasus serta bisa terlaksana dengan tepat waktu jelas Abraham. Kurang lebih 10 bulan kasus penyiraman Novel belum menemui titik terangnya.
Hingga saat ini juga aparat kepolisian belum juga berhasil menemukan fakta akan pelaku penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK.
“Kasus ini masih simpang siur dan harus ada penindakan tegas dan keseriusan dalam penanganan kasus korupsi,” jelasnya.
Kasus penyiraman air keras yang kenimpa Novel bermula saat dirinya telah menjalankan ibadah sholat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.
Dampak dari air keras yang menimpanya tersebut mengakibatkan luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia. Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura. (oz)