Bupati Jepara Belajar Pariwisata ke Banyuwangi
RAKYATJATENG, JEPARA - Kepincut perkembangan pariwisata Banyuwangi, Jawa Timur, yang cukup pesat, Bupati Jepara, Jawa Tengah, Ahmad Marzuqi langsung datang ke Banyuwangi untuk belajar tentang hal tersebut. Bupati Ahmad pun mengajak 18 orang jajarannya ke kabupaten di ujung timur Jawa Timur itu.
Sejumlah pejabat yang diajak untuk belajar pariwisata Banyuwangi oleh Bupati Marzuqi di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas PUPR, Kabag Umum dan Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Jepara, serta Kepala Inspektorat.
Terhitung sejak hari Rabu (28/2), Bupati Marzuqi bersama jajarannya berkeliling mengunjungi sejumlah spot wisata dan tempat-tempat pelayanan publik di Banyuwangi seperti Pendapa Kabupaten.
Rombongan ini juga sempat mengunjungi Mal Pelayanan Publik atau tempat pengurusan dokumen terpadu di mana masyarakat dapat mengurus berbagai dokumen hanya di satu tempat.
"Setelah berkeliling, kami sangat takjub dengan Banyuwangi. Tak hanya pariwisatanya, reformasi birokrasinya pun terbilang sukses. Apalagi setelah melihat mal pelayanan publiknya. Ini adalah inovasi yang patut ditiru," tegas Bupati Ahmad kepada wartawan, di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.
Bahkan, Bupati Marzuqi bertekad, sepulangnya dari Banyuwangi, ia dan timnya akan langsung membentuk tim khusus untuk merealisikan apa saja yang telah mereka pelajari dari Banyuwangi.
Tak hanya tentang pengembangan pariwisata dan reformasi birokrasi, Bupati Marzuqi dan jajarannya juga mengaku ingin belajar strategi yang digunakan Banyuwangi agar memperoleh SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) A.
"Saat ini, SAKIP kami memperoleh predikat CC, dengan belajar dari Banyuwangi paling tidak tahun depan kami bisa naik peringkat jadi B," cetusnya.
Ketika dimintai tanggapannya terkait kunjungan Bupati Jepara dan jajarannya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, kunci dari keberhasilan Banyuwangi adalah sinergi, baik dengan pihak swasta, lembaga pemerintah yang lain, maupun sinergi antar-SKPD.
"Tanpa sinergi, kita akan terlambat melakukan percepatan. Maka kolaborasi dan sinergi ini akan terus kita bangun untuk kemajuan Banyuwangi," katanya.
Untuk pengembangan pariwisata, Bupati Anas juga mengaku terus berbenah untuk menambah kenyamanan wisatawan. Misalnya, mempersiapkan infrastruktur yang baik, khususnya pada akses menuju obyek wisata. Banyuwangi juga memperluas aksesibilitas.
"Saat ini, sudah ada tujuh penerbangan dalam sehari di Bandara Blimbingsari. Di antaranya, penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya. Kami juga sedang mengajukan slot time di Denpasar agar wisatawan dari Bali semakin mudah menjangkau Banyuwangi. Tentu semua ini, untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah kami yang ujung-ujungnya, untuk peningkatan ekonomi warga kami," lanjut Bupati Anas.
Seiring dengan perkembangan pariwisata, Banyuwangi juga mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) handal di bidang ini. "Dulu, sebelum pariwisata kami rancang. Kami telah membuka jurusan manajemen bisnis pariwisata di Politeknik Negeri Banyuwangi sehingga saat pariwisata semakin maju seperti sekarang, SDM-nya sudah siap," ujarnya. (dtc)