Hati-hati! Tren ke Usia Muda, Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi di Pagi Hari

  • Bagikan
RAKYATJATENG - Saat ini tren penyakit jantung sudah bergeser ke usia muda. Penyakit ini dikenal dengan nama Silent Killer atau pembunuh diam-diam. Ada lima faktor risiko, di antaranya hipertensi, diabetes, kolesterol, merokok, dan keturunan. Bahayanya, serangan jantung ternyata lebih sering terjadi di pagi hari. Ada sekitar 17,7 juta orang di dunia meninggal dunia pada 2016 akibat penyakit jantung. Sebanyak 80 persen dari angka tersebut disebabkan oleh serangan jantung mendadak. Dari jumlah tersebut, kebanyakan orang mengalami serangan jantung di pagi hari. Apa yang membuat serangan jantung lebih banyak terjadi ketika pagi hari? Dalam keterangan tertulis hellosehat.com, Senin (26/2), serangan jantung biasanya terjadi ketika salah satu pembuluh darah mengalami penyumbatan yang bisa terjadi karena terlalu banyak lemak. Hal itu membuat aliran darah tidak lancar ke jantung. Akibatnya, jantung kekurangan oksigen serta makanan. Kemudian yang terjadi adalah jaringan di sekitar otot jantung rusak dan mati, sampai tak bisa memompa darah lagi.   Kondisi ini memang bisa terjadi kapan saja. Akan tetapi para ahli menyatakan bahwa serangan jantung lebih sering terjadi di pagi hari. Hal itu telah dibuktikan dalam beberapa penelitian, salah satunya yang melibatkan sebanyak 12 ribu lebih kasus penyakit jantung. Para ahli menyatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan jam biologis tubuh. Di pagi hari, tubuh secara otomatis akan mempersiapkan semua organ untuk kembali bekerja dengan normal. Sedangkan, sebelumnya organ-organ tubuh bekerja dengan lambat karena di malam hari beristirahat. Ibaratnya, setiap pagi tubuh akan melakukan 'pemanasan' pada setiap organnya, termasuk jantung dan pembuluh darah. Permintaan darah dan makanan meningkat di dalam tubuh, sehingga jantung harus memompa darah lebih cepat. Selain itu, pembuluh darah cenderung menyempit di pagi hari. Hal ini yang membuat jantung semakin bekerja keras. Jika saat itu ada penyumbatan di salah satu pembuluh darah, maka serangan jantung tidak bisa dihindari. (JPC)
  • Bagikan

Exit mobile version