Stroke Bisa Dicegah dengan Cara Ini

  • Bagikan

RAKYATJATENG — Stroke adalah penyakit dengan tingkat mortalitas yang cukup tinggi. Pada tahun 2014, 23 persen penyebab kematian di Indonesia adalah stroke. Angka ini mengalahkan jantung, infeksi saluran pernapasan, dan diabetes.

Diungkapkan oleh Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional dr Mursyid Bustami, SpS (K), KIC, MARS di acara peluncuran “Strike Back at Stroke” di Neo Soho, Sabtu (24/2), sebanyak 13 persen dari kasus stroke karena pembuluh darah tersumbat (iskemik) berakhir dengan kematian. Proporsi ini meningkat menjadi 25-30 persen pada kasus stroke karena pembuluh darah yang pecah (hemoragik). Angka mortalitas yang tinggi ini, kata dr Mursyid, karena stroke adalah penyakit yang muncul secara mendadak dan tidak memiliki pertolongan pertama.

Dalam waktu periode emas yang hanya 4,5 jam, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani ahli dan dihancurkan penyumbatannya. Bila tidak, kerusakan pada bagian otak akan menjadi semakin banyak karena tidak mendapat nutrisi dan oksigen. Oleh karena itu, Indonesia Stroke Society, RS PON, PT Kalbe Farma Tbk, Central Park, dan Soho Mall ingin mengajak masyarakat untuk secara aktif mencegah terjadinya stroke sebelum terlambat dengan kampanye “Strike Back at Stroke”.

“Stroke ini muara dari berbagai kelainan. Sebenarnya, sudah ada faktor risiko yang menjadi stroke. Jadi pengendalian faktor risiko ini penting,” ujar Mursyid.

Mursyid berkata bahwa memang ada faktor risiko yang tidak bisa diubah, seperti usia yang membuat pembuluh darah semakin lama semakin tebal. Akan tetapi, faktor risiko lain, seperti darah tinggi atau hipertensi, diabetes, kekentalan darah, penyakit gangguan irama jantung, kolesterol, alkohol, merokok, dan kurang olahraga bisa dikendalikan untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke.

“Kedua, lifestyle diubah,” kata Mursyid lagi. Dia menyarankan untuk olahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu, mengonsumsi makanan sehat, mengurangi stres, dan cukup beristirahat. (kcm)

  • Bagikan