Hindari Longsor Susulan, Wanita dan Anak-anak Dilarang Dekati Lokasi Longsor Brebes

  • Bagikan

RAKYATJATENG, BREBES – Selain medan dan cuaca, banyaknya warga yang berkerumun di sekitar lokasi yang terkena longsor juga menghambat jalannya proses pencarian korban longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Keberadaan warga yang menonton proses pencarian itu juga ‎berbahaya karena potensi longsor susulan masih bisa terjadi.

“Warga banyak berkerumun di sekitar lokasi pencarian. Padahal untuk proses evakuasi harus bersih. Dikhawatirkan juga terjadi longsor susulan karena siang dan sore kondisi cuaca turun hujan,” ucap Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Wibowo.

‎Proses pencarian sendiri melibatkan petugas gabungan dari BPBD, Basarnas, Polri, TNI, dan relawan dari berbagai instansi. Jumlahnya mencapai 500 orang lebih. Selain dengan cara manual, pencarian juga menggunakan alat berat dan mengerahkan anjing pelacak.

Sementara Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono mengimbau warga Brebes dan sekitarnya, agar tidak mengunjungi dan memenuhi areal lokasi tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.

“Untuk menghindarkan korban jiwa tambahan apabila terjadi longsor atau bandang susulan, wanita dan anak-anak dilarang keras mendekati lokasi. Bagi laki-laki yang mau datang membantu wajib bawa alat kerja berupa parang, chainsaw, cangkul, sekop dan alat-alat lainnya. Namun lebih saya sarankan untuk tetap tinggal dirumah, perbanyak berdoa untuk para korban dan keluarganya serta para relawan agar selamat dan berhasil menemukan kesemua jenazah,” pesan Dandim, Minggu (25/2).

Dandim mengatakan, untuk pembatasan kendaraan dari arah luar Salem, dimulai dari pertigaan Kota Salem dan pertigaan Desa Bentar.

Pelarangan warga naik kearah Gunung Lio adalah 300 meter dari titik longsor jalan.

“Saya juga meminta bantuan Camat Salem untuk membantu pengerahan warga Salem untuk memeriksa sungai dan sekitar halaman masing-masing yang banyak timbunan lumpur. Apabila ada bau busuk menyengat dan banyak lalat hijau yang berkerumun segera melapor ke petugas, karena kemungkinan besar ada indikasi jenazah tertimbun disana,” ungkap Dandim.

Lebih lanjut Dandim menjelaskan, bahwa kemungkinan adanya jenazah dan potongan bagian tubuh yang sudah terbawa arus air dan lumpur yang tersangkut sepanjang sungai di belakang rumah-rumah warga.

“Mari kita bersama-sama fokus membantu pencarian korban daripada nonton ramai-ramai dilokasi, anggaplah bantuan sebagai ibadah. Terima kasih atas kerjasamanya dan ini akan sangat membantu sekali dalam penemuan para korban dihari ke-4 ini,” ujar Letkol Hadi.

Untuk kegiatan penanganan bencana diwilayah Kabupaten Brebes hari ke-4 (25/2/18), lanjutnya, adalah karya bhakti perbaikan tanggul yang jebol di 3 lokasi di Kecamatan Losari, lokasi pertama di Dukuh Bojong Kelurahan Kalibuntu dengan panjang tanggul 40 meter lebar 5 meter dan tinggi 5 meter.

Kedua di Dukuh Bentarsari Desa Bojongsari panjang tanggul 5 meter, lebar 5 meter dan tinggi 3 meter. Lokasi ketiga berada di Dukuh Bilawong Desa Bojongsari tanggul sekarang 15 meter lebar 5 meter dan tinggi juga tinggi 5 meter.

Sedangkan pelibatan personel adalah TNI 250 orang (Kodim 0713/Brebes, Mabrigif 4/DR, Yonif 407/PK dan Lanal Tegal), Polri 225 orang, BPBD 50 orang, warga masyarakat Desa Bojongsari 100 orang dan Desa Kalibuntu 100 orang serta ditambah para relawan lainya.

“Perlengkapan yang sementara tersedia adalah 5.000 karung beras, 4 unit ekscavator, 100 buah Skop dan 100 buah cangkul serta material pasir 100 dump truk,” pungkasnya. (yon-sen)

  • Bagikan