Polri Perketat Perairan Usai Penemuan Sabu-sabu Jumlah Besar Masuk Indonesia
RAKYATJATENG, JAKARTA - Bareskrim Polri memperketat wilayah perairan utara Sumatera untuk mencegah penyelundupan narkoba.
Hal itu menyusul dua kali adanya upaya penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar belakangan ini.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) dan Bea Cukai untuk memperketat pengawasan.
"Saya telah memerintahkan kepada seluruh jajaran Direktorat Narkoba (Polri), khususnya wilayah utara pantai Sumatera," kata Eko dalam keterangan yang diterima, Sabtu (24/2).
Selain instansi tersebut, Eko juga menggandeng Polda Aceh, Polda Sumatera Utara, Polda Riau, Polda Sumatera Selatan, Polda Lampung, Polda Kepulauan Bangka Belitung, dan Polda Kepulauan Riau.
"Saya minta untuk berpatroli di wilayah masing-masing, terutama yang dianggap rawan jalur kapal yang diduga membawa narkoba," kata dia.
Eko juga menegaskan, setiap kapal yang masuk, akan diperiksa oleh petugas. Selain kapal, nakhoda dan anak buah kapal juga akan diperiksa.
Seperti diketahui, aparat penegak hukum berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar dalam beberapa pekan ini.
Penyelundupan pertama, yaitu sabu-sabu satu ton menggunakan Kapal Sunrise Glory berbendera negara Singapura di perairan Philips, Batam, Kepulauan Riau pada 7 Februari 2018.
Dua pekan kemudian, penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton digagalkan di lokasi yang sama. Penyelundupan menggunakan kapal Taiwan berbendera Singapura pada 20 Februari 2018.
Terakhir, pada Jumat (23/2) kemarin, sebuah kapal asing yang diduga mengangkut narkoba kembali diamankan. Hingga saat ini, petugas masih menyisir isi kapal untuk mencari barang bukti narkoba yang dicurigai. (jpnn)