Magelang Hasilkan 70 Ton Sampah, PNS Wajib Bawa Sampah Anorganik
RAKYATJATENG, MAGELANG KOTA - Pemerintah Kota Magelang mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membawa sampah anorganik, Rabu (21/2). Kebijakan tersebut terkait dengan pelaksanaan peringatan Hari Peduli Sampah yang jatuh pada hari ini.
"Peringatan hari peduli sampah di Kota Magelang ini juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat. Sehingga mereka mau meningkatkan pengelolaan sampah, baik rumah tangga maupun sampah lainnya," ujar Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina, usai apel pagi karyawan Pemerintah Kota Magelang.
Pengumpulan sampah pagi ini, lanjut Windarti, juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk mengingatkan dan memotivasi masyarakat Kota Magelang.
"Ini adalah motivasi dari pemerintah agar masyarakat lebih peduli terhadap sampah. Jangan sampai sampah yang ada mengurangi nilai kebersihan maupun artistik yang selama ini dijaga di Kota Magelang," imbuh Windarti.
Dia menyebutkan, Pemkot Magelang selama ini sudah melakukan berbagai upaya untuk penanganan dan pengelolaan sampah. Salah satunya adalah memperbanyak bank sampah.
"Tiap Rukun Tetangga (RT) saat ini sudah ada bank sampah. Kita akan lebih memotivasi agar muncul bank-bank sampah lainnya, agar pengelolaan sampah juga lebih digiatkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, Machbub Yani Arfian mengatakan, pada peringatan Hari Peduli Sampah tahun ini, juga dilaksanakan kegiatan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS).
"Kegiatan TBBS ini sesuai dengan surat edaran dan instruksi dari kementerian lingkungan hidup. Kegiatan dilaksanakan mulai 21 Januari hingga 21 April mendatang," terangnya.
Machbub menyebutkan, Kota Magelang mampu menghasilkan sampah sebanyak 60-70 ton per harinya dan itu menjadi masalah tersendiri yang harus diatasi. Sedangkan jumlah Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Magelang mencapai 5 tempat.
"Yakni di Kelurahan Tidar Selatan, Jurangombo Utara, Cacaban, Potrobangsan (2). Jumlah ini masih kurang. Target kita setiap kelurahan ada TPST," katanya.
Menurut Machbub, bertambah maupun berkurangnya volume sampah di Kota Magelang tergantung dari kegiatan atau even yang ada.
"Untuk itu, melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat bisa mengolah sampah terlebih dahulu, sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kita juga rutin memberikan sosialisasi ke masyarakat bahwa setiap satu orang adalah produsen sampah, untuk itu harus ada kepedulian," terangnya. (zis)