HIV Dapat Menular dari Makanan? Ini Jawab Dokter
FAJAR HEALTH - Sebuah survei yang dilakukan oleh Casey House, rumah sakit HIV di Toronto, Kanada, menunjukan bahwa lebih dari setengah orang Amerika Serikat ogah mengkonsumsi makanan yang dibuat oleh chef, koki atau tukang masak pengidap HIV+.
Benarkah HIV dapat menular melalui makanan? Berikut kata Paul Volberding, M.D., direktur AIDS Research Institute dari University of California, menjawab pertanyaan yang diberikan WomensHealthMag.com:
T. Apakah Anda (Dr. Volberding) memiliki kekhawatiran tersendiri ketika mengkonsumsi makanan yang disiapkan seseorang yang HIV+?
J. Tidak. Mereka yang pernah menyantap makanan yang disiapkan oleh pengidap HIV+ (tanpa mereka sadari), tidak tertular oleh virus itu. HIV hanya menular dari cairan ke cairan, darah ke darah atau melalui s*ks.
T. Apa yang terjadi jika mereka terluka saat memasak?
J. Mayoritas pengidap HIV sudah menerima perawatan. Walaupun chef mengalami luka potong saat memasak, ia akan berhenti memasak, membuang masakannya, mengobati luka dan mensanitasi dapur, seperti yang dilakukan chef pada umumnya.
T. Apa yang terjadi ketika chef tidak menyadari dirinya terluka?
J. Meskipun ada darah dalam jumlah kecil yang masuk dalam makanan tanpa ada yang menyadarinya, ruangan dapur itu adalah ruangan yang inhospitable bagi virus.
T. Apa itu inhospitable?
J. Suhu udara dan panas saat memasak dapat membunuh virus itu.
T. Jika darah itu masuk ke dalam makanan yang dingin, seperti salad?
J. Karena dikonsumsi melalui mulut, asam lambung dapat membunuh virus ini saat masuk dalam sistem pencernaan Anda.
T. Bagaimana jika ada luka di dalam mulut?
J. Kendati demikian, mustahil bagi darah dalam jumlah kecil menyusup melalui luka dan menginfeksi Anda. Itu seperti menembakan busur panah pada target di luar angkasa. Mustahil.
T. Apakah ada kasus HIV yang terjadi akibat tertular melalui makanan?
J. Tidak. Tidak ada seorang pun yang pernah tertular HIV dari makanan. Kemungkinan seseorang tertular HIV dari makanan itu nol persen.
(ruf/fajar)