Warga Larangan Brebes Doakan Sudirman Said Jadi Gubernur Jateng
RAKYATJATENG, BREBES - Ratusan warga Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes Jateng mendoakan Sudirman Said menjadi Gubernur Jateng pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 27 Juni 2018 mendatang.
Sudirman Said atau yang akrab disapa Pak Dirman itu disambut dengan sangat meriah oleh masyarakat di sebuah gubuk tengah sawah oleh warga setempat yang mayoritas merupakan ibu-ibu dan para pemuda. Selain menggelar diskusi dan dialog, ratusan warga juga menggelar makan nasi bungkus bersama di lahan pertanian dan kebun bawang merah tersebut.
"Alhamdulillah, saat ini salah satu warga Desa Slatri, Kecamatan Larangan Brebes bersama-sama akan menjadi Gubernur Jateng, mari kita doakan agar keinginan beliau bisa tercapai, memimpin Jateng yang lebih baik lagi," kata Bambang, salah satu warga Brebes saat bertemu dengan Pak Dirman di sebuah gubug tengah sawah di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes, Kamis (15/2).
Senada dengan Bambang, Haji Toha, salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa sosok Pak Dirman dinilai sosok yang tepat memimpin Jateng. “Mari masyarakat Brebes mendoakan beliau menjadi pemimpin Jateng," kata Haji Toha.
Sementara, Pak Dirman yang mendapat sambutan cukup hangat dari masyarakat Brebes mengapresiasi atas antusiasme masyarakat menyambut dirinya.
"Mereka sebagian besar adalah masyarakat yang hidup dari pertanian, dan kedatangan saya kesini, saya tidak mengerahkan, karena tahu ada warganya pulang mereka menyambut dengan antusias," ujarnya.
Dia berjanji, ketika terpilih menjadi Gubernur Jateng akan memprioritaskan desa sebagai fokus pembangunan di Jateng.
“Segala aktivitas kita ditopang oleh orang-orang desa, namun ternyata pemerintah masih rendah terhadap kehidupan warga desa, gambaran rendahnya perhatian pemerintah terhadap desa terlihat di Jateng," kata dia.
Pria yang menjadi menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2016 ini mengatakan bahwa ketimpangan sosial antara daerah perkotaan dan pedesaan sangat tinggi.
"Dari 8559 desa dan kelurahan di Jateng, angka kemiskinan Jateng yang cukup tinggi yakni 13 persen atau lebih tinggi dari rata-rata angka kemiskinan nasional didominasi oleh penduduk desa," ujarnya.
Oleh karena itu, Pak Dirman berjanji bahwa pembangunan harus mulai bergeser ke daerah pedesaan. Bantuan-bantuan pemerintah yang tercantum dalam APBD harus dikoreksi karena menurutnya, bantuan untuk desa masih mungkin untuk ditingkatkan.
“Akan ada terobosan, kami, saya dan bu Ida Fauziyah membangun akademi perangkat desa sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia desa," katanya.
Jika terpilih, Pak Dirman mengaku sudah mendedikasikan diri menjadi gubernurnya orang miskin dan orang desa, sehingga akan membangun dari desa.
"Saya sudah mengikrarkan diri akan menjadi gubernurnya orang miskin, gubernurnya orang desa. Saya sendiri lahir di desa. Jadi saya akan beri perhatian khusus untuk desa, baik masyarakat maupun perangkatnya," pungkasnya. (Bes)