Jamaika Tak Aman, Wisatawan Tersandera di Hotel
FAJAR.CO.ID - Tempat indah di Montego Bay, St James Parish, Jamaika merupakan tujuan liburan yang populer, namun mengalami peningkatan tindak kekerasan akhir-akhir ini.
Pejabat berwenang mengumumkan terjadinya keadaan darurat. Mereka juga memberlakukan jam malam serta meningkatkan penjagaan militer di wilayah tersebut.
“Tentara sudah menargetkan anggota geng. Mereka bertanggung jawab atas pembunuhan, perdagangan senjata api, dan pemerasan,” kata Kepala Staf Pertahanan Jamaika, Mayor Jenderal Rocky Meade, seperti dilansir Time, Minggu (21/1/2018).
Menanggapi situasi tersebut, Kantor Luar Negeri dan Kemakmuran di Inggris mengeluarkan sebuah travel advisory yang mendesak wisatawan di daerah tersebut untuk membatasi pergerakan di luar hotelnya saat ini. Hal ini tentu membuat para wisatawan tersandera di tempat yang indah, di mana mereka seharusnya menikmati suasana dan bisa berjalan-jalan dengan riang gembira. Namun kenyataannya, mereka terpaksa mendekam di hotel saja.
Pemerintah Kanada mengeluarkan peringatan serupa, meminta warga Kanada untuk segera meningkatkan kewaspadaan di St James Parish.
Penasehat Departemen Luar Negeri AS belum memperbarui panduan perjalanannya untuk Jamaika sejak 10 Januari. Meski begitu, penasihat tersebut memperingatkan para pelancong untuk meningkatkan kewaspadaan di Montego Bay, Kingston, dan Spanish Town.
Meskipun situasi di St James Parish telah mencapai titik kritis, kejahatan adalah masalah yang terus berlanjut di Jamaika. Pada tahun 2016, Biro Keamanan Diplomat AS menyebut telah terjadi 1.350 pembunuhan, 1.216 penembakan, 449 serangan, dan 480 pemerkosaan. Negara ini juga terkenal karena korupsi yang mengakar dan meluas. (fajar/JPC)