Israel Senang AS Tahan Bantuan untuk Pengungsi Palestina
FAJAR.CO.ID - Beragam respons muncul terkait keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menahan bantuan sebesar 65 juta dolar AS kepada pengungsi Palestina melalui lembaga PBB UNRWA. Bisa ditebak seperti apa respons Israel terkait hal ini.
UNRWA sendiri diketahui menyediakan layanan sosial, pendidikan dan perawatan kesehatan untuk pengungsi Palestina di Lebanon, Suriah, Yordania, Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) marah dengan keputusna tersebut. Kelompok itu menilai keputusan tersebut menargetkan segmen yang paling rentan dari orang-orang Palestina dan merampas hak-hak pengungsi atas pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan kehidupan yang bermartabat.
PLO menambahkan bahwa pemotongan bantuan juga menciptakan kondisi yang akan menghasilkan ketidakstabilan lebih lanjut di seluruh wilayah dan akan menunjukkan bahwa pihaknya tidak memiliki kesesuaian dalam menargetkan orang yang tidak bersalah.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat itu akan mempengaruhi bantuan vital yang diberikan kepada orang-orang Palestina melalui UNRWA.
“Saya sangat prihatin dan saya sangat berharap bahwa pada akhirnya akan memungkinkan Amerika Serikat untuk mempertahankan pendanaan UNRWA dimana AS memiliki bagian yang sangat penting,” kata Guterres.
Respon berbeda datang dari pihak Israel. Duta besar Israel untuk PBB, Danny Damon memuji keputusan Washington tersebut.
“Sudah saatnya absurditas ini berakhir dan dana kemanusiaan diarahkan pada tujuan mereka, kesejahteraan para pengungsi,” kata Damon dalam sebuah pernyataan.
Damon percaya bahwa UNRWA menyalahgunakan bantuan kemanusiaan untuk mendukung propaganda melawan Israel dan juga melanggengkan keadaan orang-orang Palestina. (mel/rmol)