Ratusan Warga Jepang Terinfeksi Bakteri Mematikan
FAJAR.CO.ID - Secara keseluruhan, 525 pasien di Jepang dilaporkan menderita streptococcal toxic shock syndrome (STSS), penyakit yang membingungkan dan berpotensi mematikan.
Menurut National Institute of Infectious Diseases, jumlah itu tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1999. Jumlah pasien STSS hanya 203 pada 2013.
Jumlah pasien STSS meningkat setiap tahun, namun penyebab kenaikan tersebut tetap tidak diketahui.
STSS, yang berakibat fatal pada hampir satu dari tiga kasus, menghancurkan jaringan dan bisa mengakibatkan kematian dalam hitungan hari.
Infeksi ini kadang-kadang disebut sebagai sindrom shock-toksik beracun (TSLS). Penyakit ini terutama disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus pyogenes, yang biasa disebut streptokokus grup A.
National Institute of Infectious Diseases telah memperingatkan bahwa orang dapat meninggal dalam beberapa jam saja. Itu dimulai dari kegagalan beberapa organ dan gejala lainnya setelah tubuh mereka mengalami masa kritis dalam waktu singkat.
Diperkirakan bahwa STSS dimulai pada luka pasien yang telah terinfeksi, ada banyak kasus di mana jalur infeksi terus menjadi misteri. Selain streptokokus kelompok A, ada beberapa bakteri lain seperti streptokokus kelompok G yang juga menimbulkan varietas penyakit serius dan bahkan berpotensi mengancam jiwa.
“Bisa dibayangkan bahwa semakin banyak pasien dengan STSS terinfeksi bakteri selain streptokokus grup A,” kata seorang profesor penyakit menular di Universitas Kesehatan Wanita Tokyo, Ken Kikuchi, kepada The Asahi Shimbun. (The Independent/amr/fajar)