Pemuda Lombok Timur Buka Depot Air Minum Berbasis Sosial
FAJAR.CO.ID - Seringkali menemui banyak rintangan, Sudiarto tetap semangat karena termotivasi untuk mencari hal-hal baru.
Selalu dibakar semangat oleh perkataan sang proklamator Indonesia Bung Karno, ‘serahkan kepadaku 10 pemuda maka saya akan goncangkan dunia’, pada 2016 Sudiarto mendirikan Organisasi Pemuda Nusantara (OPN) bersama rekan-rekannya sesama pemuda Pelopor Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Sudiarto yang tinggal di Desa Molek Montong, Baan Selatan, Lombok Timur, adalah runner up Pemuda Pelopor tingkat kabupaten pada tahun itu.
Sudiarto mengatakan, lewat organiasi OPN dibangun kerangka berpikir pemuda yang mandiri dan berwirausaha dan saling bahu membahu dengan semangat perkataan Bung Karno itu. Ia membentuk sub usaha baik dalam bidang pertanian, perikanan, ekonomi kreatif dan lainnya, yang sesuai dengan potensi yang ada di berbagai kampung di daerahnya.
Yang berjalan eksis sampai saat ini adalah usaha yang ia sebut Hidro Socio, Loundri dan produksi serbuk minuman penghangat tubuh dari ramuan jahe.
“Kami menjalankan ketiga usaha itu bersama delapan orang teman-teman alumni pemuda pelopor sekaligus pengurus OPN,” ujar pemuda kelahiran 5 November 1988 ini, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (9/12/2017).
Salah satu bentuk usaha Hidro Socio adalah usaha depot air minum isi ulang mineral berbasis sosial. Disebut Hidro Socio karena isi ulang yang dijual dihargai lebih murah.
“Air tanah di daerah saya kualitasnya memang sudah menurun. Kebanyakan di daerah saya air isi ulang dijual dengan harga Rp 7.000 per galon, tapi kami jual hanya Rp 3.000 saja sebagai subsidi kegiatan sosial kemasyarakatan kami agar bisa membantu keluarga-keluarga yang kurang mampu,” jelas Sudiarto.
Lewat Hidro Socio pula, pemuda sarjana pendidikan Islam ini juga menghendaki agar air yang merupakan bagian penting dari kehidupan yang karuniakan Tuhan, sudah seyogyanya menjadi bagian penting dari nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
Bersama rekan-rekannya di OPN, Hidro Socio selain aktif memberikan pelatihan-pelatihan, juga mencoba menggadeng Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) untuk menjalankan program pengiriman air bersih lewat tengki ke daerah-derah kering di sekitar Lombok. Awal Oktober lalu, pihaknya sudah sudah melakukan konsolidasi dengan TPID untuk pelaksanaan program tersebut.
Sudiarto merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, wakil NTB ini mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa” yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017 lalu.
“Pelatihan dari Kemenpora memberikan dampak dan perubahan positif, banyak sekali yang kami rasakan baik dari perubahan kerangka berpikir maupun dalam penyelesaian masalah, juga bisa belajar menjadi leader bagi para pemuda,” demikian Sudiarto. (rus/rmol/fajar)