Skenario Hentikan Dominasi Ronaldo dan Messi
FAJAR.CO.ID, PARIS - Penghargaan bergengsi yang diadakan Majalah Football Prancis, Ballon d’Or dalam satu dekade terakhir ‘hanya jadi milik’ Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Lalu siapa dan bagaimana cara menghentikan dominasi kedua pemain ini?
Saban tahun, di malam gala Ballon d’Or, selalu muncul pertanyaan siapa bisa hentikan Messi dan Ronaldo. Sebab sejak 2008 silam, hanya dua pemain ini yang silih berganti meraih penghargaan ini.
Saat ini keduanya sudah sama-sama mengoleksi lima gelar Ballon d’Or. Meski pada saat bersamaan bermunculan talenta-talenta hebat lapangan hijau, namun belum bisa menghentikan Ronaldo ataupun Messi.
Sebut saja Wesley Sneijder, Neymar, Eden Hazard hingga kini muncul nama baru seperti Kylian Mbappe dan Paulo Dybala.
Tapi skil mumpuni mengolah si kulit bundar tak cukup mengalahkan Messi dan Ronaldo. Sebab sampai saat ini keduanya dianggap masih yang terbaik.
Bahkan ketika salah satu dari mereka tidak meraih prestasi bergengsi dalam semusim, tetap saja mereka jadi peraih gelar individu bergensi ini.
Seperti pada Ballon d’Or 2010, kala itu Wesley Sneijder tampil luar biasa bersama Inter Milan dengan meraih treble winner. Ia juga membantu negaranya, Belanda tampil di final Piala Dunia 2010, meski akhirnya takluk dari Spanyol yang jadi juara.
Tapi Ballon d’Or kala itu jatuh (lagi) ke tangan Messi yang ‘hanya’ meraih gelar juara La Liga. Bersama timnas Argentina pun hanya sampai ke perempat final Piala Dunia 2010.
Lalu bagaimana menghentikan dominasi Messi dan Ronaldo? Selain skil memukau di lapangan, prestasi super mentereng harus ditorehkan sang pemain.
Dari deretan bintang yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat pemain yang bisa menghentikan dominasi Messi dan Ronaldo di Ballon d’Or, muncul nama Neymar.
Kebetulan pemain asal Brasil itu sudah meninggalkan Barcelona (gabung PSG) yang berarti perlahan lepas dari bayang-bayang Messi.
Meski banyak yang memprediksi dominasi Messi dan Ronaldo baru bisa dihentikan 3-5 tahun ke depan, namun Neymar bisa mematahkan prediksi itu tahun depan.
Secara kualitas skil, Neymar jelas punya kelebihan tersendiri dan layak disandingkan dengan kedua superstar itu. Artinya, sisa prestasi mentereng yang harus dicatat Neymar untuk bisa merebut Ballon d’Or untuk pertama kalinya.
Tahun depan bisa jadi kesempatan emas bagi Neymar. Jika mampu membawa Paris Saint Germain menjuarai Liga Champions dan membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 2018, tentu jadi poin plus untuk mendapat Ballon d’Or.
Secara tim, dua target besar itu bukan hal mustahil. PSG saat ini menjadi salah satu unggulan untuk mengangkat Si Kuping Besar akhir musim nanti.
Begitu juga dengan Timnas Brasil. Selecao selalu jadi unggulan di Piala Dunia, termasuk di Rusia tahun depan. Mampukah Neymar mewujudkan dua target besar itu? Jika iya, maka target individu, meraih Ballon d’Or sepertinya tidak akan meleset pula. (Fajar/pojoksatu)