Banjir-Longsor di Yogyakarta dan Pacitan, Bukti Ramalan Mbah Mijan?
JAKARTA - Belum lama ini, Mbah Mijan memberitahukan hasil ramalan lewat akun twitter miliknya. Dalam cuitan tersebut, pria yang memiliki nama lengkap Samijan ini, memprediksi bencana alam berupa banjir dan longsor yang akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Saya melihat banjir bandang, saya melihat tanah longsor, saya melihat gempa, saya melihat angin besar yang semuanya tak wajar dan saya hingga hari ini terus berdoa agar semua penglihatan itu salah, salah, salah! dan Indonesia aman dari marabahaya, berdoalah setiap bepergian.” Tulis Mbah Mijan pada 26 November 2017 lalu.
Kata Mbah Mijan, hasil ramalannya itu dilihat berdasarkan proses meditasinya yang dilakukan berturut-turut, namun karena kengerian yang Ia lihat dari ramalan itu, Mbah Mijan putuskan untuk tidak melanjutkan. Namun Ia selalu berharap agar masayarakat Indonesia berikhtiar dan menyerahkan sepenuhnya kepada putusan yang maha kuasa.
“Saya pribadi tidak mengharapkan hal-hal buruk menimpa negeri kita walaupun sulit dihindari, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan meditasi akhir-akhir ini, katur pasrah wonten ing ngarsonipun Gusti Allah ingkang wasesaning jagat, mugi kalis ing rubedho lan beboyo, Amiin.” Tulis Mbah Mijan.
“Dekat, dekat, dekat semakin dekat! tampak, tampak, semakin tampak! Pasrah duh Gusti, semua adalah kehendakMu ya Rabb, doa bisa merubah nasib, mari kita doa bersama Guys, semoga semua bencana tidak terjadi di Indonesia, Amiiin.” Katanya dalam cuitan selanjutnya.
Belum berjalan satu minggu cuitan tersebut, Ramalan Mbah Mijan dinilai terbukti oleh netizen. Beberapa wilayah di Jawa Tengah dilanda banjir bandan dan longsor. Sejumlah orang dilaporkan tewas, dan ribuan warga terpaksa harus dievakuasi di tempat-tempat pengungsian.
Seperti Yogyakarta misalnya, sebanyak 4 orang dilaporkan meninggal dan sejumlah lainnya luka-luka akibat banjir yang dan tanah longsong yang menghantam pemukiman warga Bantul dan Gunungkidul provinsi DKI Jakarta.
Selanjutnya, Longsor di wilayah Kabupaten Bantul trdapat 44 titik, Kabupaten Kulon Progo 10 titik, Kabupaten Gunungkidul 6 titik, Kabupaten Sleman 7 titik, dan Kota Yogyakarta 6 titik.
Selanjutnya, Kabupaten Pacitan Jawa Timur, sempat terisolasi akibat genanga air dan timbunan material longsor yang menutup akses jalan Ponorogo-Pacitan, Wonogiri-Pacitan, dan Trenggalek-Pacitan, hingga Selasa malam (28/11) lalu. Di Kabupaten Pacitan sendiri, tercatat 11 orang meninggal akibat banjir dan longsor.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, curah hujan di Yogyakarta pada 28 November 2017 yakni 286 mm/hari, sementara di wilayah Pacitan pada 27 November 383 mm/hari. Curah hujan yang terjadi tersebut merupakan curah hujan kategori ekstrem (di atas 150 mm/hari).
Curah hujan yang ekstrim itu, akibat dari siklon tropis cempaka sehingga mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali. Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.