2018, Ekonomi Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 5,5 Persen
FAJAR.CO.ID - Seiring membaiknya perekonomian di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi tahun depan ada di kisaran 2,5 persen hingga 4,5 persen dengan defisit transaksi berjalan kurang dari tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
BI pun memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,1 hingga 5,5 persen pada 2018, akibat didorong oleh naiknya permintaan di dalam negeri.
Hal ini dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Selasa malam (28/11/2017).
Selain dihadiri dewan gubernur Bank Indonesia dan jajarannya, pertemuan tahunan BI ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, sejumlah menteri kabinet Indonesia bersatu, kalangan bankir dan perwakilan lembaga negara lainnya.
BI, kata Agus, memprediksi perekonomian Indonesia tahun 2018 jauh lebih baik dibanding tahun ini. Selain membaiknya permintaan di dalam negeri, naiknya pertumbuhan ekonomi di 2018 juga didorong oleh membaiknya perekonomian global.
Tahun ini BI memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di level 5,1 persen dengan stabilitas ekonomi tetap terjaga. Inflasi di kisaran 3 sampai 3,5 persen dengan necara transaksi berjalan di level kurang dari 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Gubernur BI menyebut pemulihan ekonomi terus tumbuh sejak 2014 seiring dengan terus membaiknya perekonomian dunia.
Pertumbuhan ekonomi dunia bukan hanya di-drive oleh perekonomian negara-negara berkembang, tetapi juga didukung oleh pertumbuhan negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa.
“Ekonomi dunia diprediksi tumbuh 3,6 persen akhir tahun ini,” imbuhnya.
“Itu semua akan menggerakkan perekonomian Indonesia tahun depan,” pungkas Agus. (nas/JPC/fajar)