Akbar Sebut Golkar Makin Turun, Idrus Marham: Hasil Survei Naik Kok

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jendral Partai Golkar, Idrus Marham menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung, terkait menurunnya suara partai beringin pasca kasus hukum yang menimpa Setya Novanto. Idrus menyarankan agar semua pihak lebih baik mendoakan Setya Novanto dalam menghadapi kasus hukumnya. Lanjut Idrus, Akbar Tanjung mungkin belum melihat hasil survei elektabilitas partai yang terbaru. Pasalnya, dari hasil survei terakhir, Partai Golkar makin terus naik. “Mungkin Pak Akbar belum dapat informasi ada hasil survei yang dilaksanakan dan belum dirilis. Pada saat akhir bulan ini tadinya Golkar sekitar 11 turun 10. Ternyata hasil survei itu naik (menjadi) 13,8 bulatkan katakanlah 14,” kata Idrus menjawab pernyataan Akbar Tanjung usai bertemu Setya Novanto, Rabu (15/11). Meski berada di bawah PDIP, lelaki asal Makassar ini tetap optimis suara Golkar terus meningkat. “Tetap PDIP 20 sekian, Golkar 14, setelah itu Gerindra 11. Jadi saya kira dukungan politik dalam dunia politik praktis itu cair, faktanya survai naik,” ucapnya. Meski begitu, Idrus tetap mengakui oernyataan mantan Ketum Golkar itu sah-sah saja, karena dirinya masih mengkhawatirkan partai ini. “Bilamana ada pernyataan Pak Akbar seperti itu ya sah-sah saja. Seorang tokoh yang mengkhawatirkan. Tapi kekhawatiran itu tidak selamanya sesuai dengan fakta yang ada, buktinya hasil survei justru naik,” tegasnya. Mantan anggota DPR RI ini mengklaim, proses hukum yang sedang dihadapi Ketua Umum Golkar ini tidak mengganggu tugas-tugas partai yang sedang berjalan. “Loh kan begini, semua ini orang boleh-boleh saja ada masalah tapi karena sistem Golkar ini kuat kita terapkan itu dan tugas-tugas kepartaian kan jalan kecuali tidak jalan. Persoalan respon masyarakat kan bisa memilah-milah masalahnya,” jelas Idrus. Untuk diketahui, Akbar Tanjung pada Selasa (14/11) kemarin sempat menyinggung soal kekhawatirannya atas masalah hukum yang sedang dijalani oleh Setya Novanto bisa berpengaruh pada elektabilitas partai. (Aiy/Fajar)  

Exit mobile version