Moment Spesial di Karir Andera Pirlo

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, NEW YORK CITY – Gelandang senior Italia, Andrea Pirlo baru saja mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola. Dia menutup karier bersama New York City FC setelah sukses di Juventus, AC Milan, hingga Timnas Italia.

Pirlo bisa dibilang gelandang fenomenal dengan kemampuan langka dan sangat istimewa. Sebuah pelopor pada posisi Deep Lying Playmaker. Pemain yang lambat, terlihat lemah, tapi menjadi otak permainan dengan umpan dan visinya.

Pensiun di usia 38 tahun rasanya adalah hal normal bagi para pesepak bola dan Pirlo melakukan itu. Menarik untuk mengetahui 5 momen spesial Pirlo pada karier sepak bolanya.

Penalti Panenka vs Inggris

Bagi sebagian orang, penalti panenka tak bisa dilakukan di momen-momen genting dan sulit. Tapi, Pirlo melakukannya di perempat final Euro dengan sempurna pada adu tendangan penalti.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol dan harus melewati laga hingga adu penalti. Pirlo dengan tenang membuat tendangan cungkil ke tengah yang menipu Joe Hart. Performa dia di laga ini juga spesial.

Umpan untuk Roberto Baggio

Saat masih sangat belia di tahun 2001, Pirlo adalah sosok yang bermain di Brescia. Dia menjadi junior Roberto Baggio yang merupakan kapten saat itu.

Saat menghadapi Juventus, Pirlo membuat sebuah umpan jauh sangat akurat yang membuat Baggio lepas dari jebakan offside, mengelabui Edwin Van der Sar dan mencetak gol. Itu menjadi awal mula ciri khas Pirlo mulai terlihat ke semua orang.

Masuk Nominasi Pemain Terbaik Dunia

Puncak performa Pirlo muncul pada tahun 2006 dan 2007. Tak kaget jika pada tahun tersebut, dia masuk nominasi pemain terbaik dunia FIFA.

Dia tampil sempurna bersama Milan dan mengangkat trofi Liga Champions dua tahun setelah kekecewaan Istanbul. Pada voting final, Pirlo memang ada di urutan ketujuh. Dia kalah dari rekannya Kaka. Tapi, setidaknya dia sudah masuk jajaran terbaik.

Juara Liga Champions 2007

Sempat mendapat kekecewaan luar biasa saat kalah dramatis di Istanbul saat menghadapi Liverpool di 2005, Pirlo akhirnya menjadi pahlawan Milan saat mengalahkan tim yang sama di final Liga Champions 2007.

Tendangan bebasnya yang terpantul menjadi awal mula bencana Liverpool. Pada laga tersebut Milan akhirnya menang 2-1.

Dominasi Pirlo di Serie A Benar-benar Nyata

Pirlo meraih dua trofi Serie A bersama Milan dan ketika dianggap sudah tua, dia malah memberikan empat gelar beruntun liga untuk Juventus.

Pemain ini membuktikan kelasnya bahkan hingga usia senja. Sang pemain benar-benar memberikan sesuatu yang bisa diingat pencinta sepak bola selamanya. (Fajar/JPC)

 

  • Bagikan