Bukan karena Kalah, Ini Sebab Suporter Ricuh Usai PSM Jamu Bali United
FAJAR.CO.ID - PSM Makassar kalah 0-1 dari Bali United di Stadion Gelora Andi Mattalatta, Senin malam (6/11/207). Kekalahan yang memupus peluang juara PSM tersebut menuai aksi anarkis dari para penonton dan suporter tuan rumah.
Sesaat setelah peluit akhir pertandingan berbunyi, sejumlah penonton menerobos memasuki lapangan, sehingga mengharuskan para petugas gabungan dari TNI dan Polri mengamankan areal tersebut.
Sementara, dari tribun terbuka, penonton yang kecewa melakukan aksi lempar botol minuman mengarah ke lapangan menambah ricuh suasana. Sontak para pemain panik dan segera berlarian menghindari hujan botol minuman.
Kericuhan yang terjadi usai laga ternyata bukan semata karena suporter PSM kecewa peluang timnya jadi juara sudah pupus. Namun, ada keributan antar pemain kedua tim yang menjadi pemicu utama.
Kerusuhan bermula ketika para pemain Bali United merayakan gol Stefano Lilipaly pada menit akhir laga.
Sejumlah pemain cadangan Bali United ikut masuk ke dalam lapangan merayakan gol tersebut. Ferdinand Sinaga terlihat mendekati pemain cadangan Bali United dan memintanya agar keluar lapangan.
Berawal dari sini, pemain Bali United seakan menolak didesak oleh Ferdinand sehingga terjadi keributan.
Asisten palatih PSM yang mencoba melerai, juga kena imbasnya, ia ditendang oleh salah satu pemain Bali United.
Tak terima dengan sikap pemain Bali, pemain PSM Makassar mendatangi bench Bali United dan terjadilah keributan. Sementara, botol sudah melayang dari arah tribun penonton.
Pihak keamanan bertindak cepat, dan mengamankan pemain Bali United ke tengah lapangan sambil menunggu perintah.
Lemparan botol dari arah tribun tidak berhenti, ditambah lagi beberapa suporter dan official PSM Makassar ikut memburu pemain Bali United.
Nama yang paling dicari adalah Ricky Fajrin dan I Made Wardana.
Suasana makin memanas, aparat keamanan mengevakuasi pemain ke ruang ganti. Sementara penonton mulai merengsek turun dari tribun memenuhi lapangan.
Pemain Bali United dan PSM sempat terkurung di dalam ruang ganti sekitar 1 jam lamanya usai pertandingan. Beruntung tak terjadi aksi keributan lebih luas di dalam stadion. (isl-rdi/pjk-fo/fajar)