Sipir Lapas Ikut Bisnis Narkoba, DPR: Menkumham Harus Naikan Gaji Mereka

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Keterlibatan petugas Lapas di kasus bisnis narkoba sudah tak asing lagi. Peran mereka cukup signifikan di balik transaksi narkoba dari dalam penjara. Tak sedikit pengedar narkoba kelas kakap di dalam penjara sering kerja sama dengan petugas sipir penjara, untuk meloloskan bisnis haram tersebut. Atas kejadian-kejadian itu, Kepala BNN Komjen Budi Waseso naik pitan dan melontarkan pernyataan keras, akan mencincang petugas sipir yang ketahuan memuluskan bisnis para gembong narkoba di dalam penjara. Meski begitu,  perbuatan sipir penjara ini dinilai tak lepas dari kesejahteraan mereka. Menurut anggota DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil, alasan gaji masih menjadi keterlibatan mereka dalam bisnis haram ini. Untuk itu, Menkumham Yosanna Laoly harus memberikan perhatian khusus buat kesejahteraan mereka, terkhusus soal gaji. “Buat Menkumham, harus meningkatkan integritas aparat di lapas, gaji mereka harus diperhatikan oleh negera, jadi kalau negara tak memperhatikan kesejahteraan mereka, apapun yang dilakukan, tetap akan tergoda ketika berhadapan dengan napi-napi narkoba,” kata Nasir di gedung DPR, Rabu (11/10). Dikatakan, rayuan para napi kepada sipir Lapas sangat berpengaruh, dan mampu memengaruhi pendirian mereka. Pasalnya, nominal yang ditawarkan oleh para napi jauh lebih kecil dari keuntungan yang didapatkan, apabila bisnis mereka berjalan lancar. “Kalau mereka kasi sejuta-dua juta, para Sipir akan tergoda sekali, bahkan kalau dikasih Rp 10 juta, mereka bisa keluar beberapa jam dari Lapas untuk transaksi dan hasilnya bisa ratusan juta, dia keluarin lima juta, hasilnya ratusan juta. Makannya mau tidak mau, pemerintah harus memberikan perhatian kepada aparat Lapas,” ujarnya. Dilanjutkan, alasan kenaikan gaji Sipir penjara itu tidak lepas dari tugas yang diembankan kepada mereka, mulai dari pengelolaan hingga pengawasan para napi. “Karena jumlah mereka terbatas dan tugasnya banyak, maka gaji harus naik. Tugas mereka itu dari mengelola Lapas hingga mengawasi napi. Budaya Indonesia ini kan kasihan-kasihan, hingga timbul persahabatan dan terjalin kerja sama itu,” jelasnya. (Aiy/Fajar)  
  • Bagikan

Exit mobile version