Megawati Dibully Soal Salah Sebut Selawat Nabi, Ketua Organisasi Sayap PDIP Bilang Begini
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyesalkan aksi warganet yang melakukan bullying atau merundung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri lantaran selip lidah saat mengucap selawat bagi Nabi Muhammad SAW. Organisasi sayap PDIP itu berpendapat, tidak semestinya selip lidah dijadikan bahan olok-olok.
Menurut Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru, setiap orang punya potensi terselip lidah. Bahkan, seorang imam salat yang memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu tajwid Alquran pun bisa salah.
“Ketika imam salah dalam bacaan saat salat pun sejatinya makmum mengingatkan dengan bacaan yang benar, bukan malah mengolok-oloknya. Islam membuka jalan untuk setiap kesalahan bacaan, ada solusinya. Ini ajaran Islam,” kata Falah seperti diberitakan RMOL, Sabtu (30/9).
Legislator PDIP yang lebih akrab disapa dengan panggilan Gus Falah itu menegaskan, mengolok-olok merupakan perbuatan yang merendahkan manusia. Bahkan, sambungnya, orang yang mengolok bukan hanya tak beretika, tetapi juga tergolong takabur alias sombong.
“Takabur itu adalah ghomtunnas, menghina manusia lain. Jadi yang mem-bully Ibu Mega, jelas kurang etika. Dia harus belajar banyak lagi soal ilmu dasar agama,” tutur salah satu tokoh muda Nahdatul Ulama (NU) itu.
Gus Falah juga megajak semua pengguna media sosial untuk tetap menunjukkan akhlak yang baik dan terpuji di media sosial. “Janganlah medsos dijadikan sarana untuk mengolok, memfitnah, menipu atau menyebarkan isu dan propaganda,” harapnya.
Sebelumnya Megawati mengalami selip lidah saat mengucap selawat pada pidato ilmiahnya ketika menerima anugerah gelar doktor honoris causa (Dr HC) dari Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (27/9). Megawati mengucap kalimat shallallahu alaihi wa sallam di belakang nama Nabi Besar Muhammad menjadi shallalahi alaihi waisam. (Fajar/jpnn)