Evaluasi Jokowi, BEM Se-Indonesia Bakal Konsolidasi Besar-besaran

FAJAR.CO.ID - Akan ada 150 Perguruan Tinggi perwakilan BEM se-Indonesia yang tergabung dalam aliansi BEM Nusantara turut andil dan meramaikan kegiatan ini. Pra-Temu dan Konsolidasi Nasional digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Pasar Rebo, Jakarta Timur. Acara yang akan berlangsung selama empat hari dari mulai tanggal 27 sampai 30 September 2017 ini bertema “Mengembalikan Jati Diri Mahasiswa Dalam Mewujudkan Kedaulatan Bangsa”. Steering Committee, Gifari Shadad R, mengatakan bahwa momen ini merupakan momentum tepat bagi mahasiswa untuk melakukan konsolidasi dan mempersatukan arah gerak mahasiswa dalam mengawal kedaulatan bangsa. “Kegiatan Pra Temu ini akan menjadi wadah konsolidasi besar-besaran berskala nasional. Dengan adanya pembahasan terkait isu-isu daerah dan isu-isu nasional, dalam Pembahasan Kedaulatan Energi, Pemahaman G30S pada kaum Mahasiswa, Pemertaan Ekonomi dan juga kita akan membuat Gerakan Evaluasi 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK pantas atau tidak untuk dilanjutkan ke periode selanjutnya,” kata Gifari Shadad R di Jakarta, Senin (25/9/2017). Tak hanya itu, lanjut Gifari, kegiatan ini juga dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Pasalnya, disitu akan berkumpul semua mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka akan mengeluarkan ide, konsep, gagasan dan menyamakan frame berfikir terhadap kondisi objektif Bangsa Indonesia saat ini “Serta memberikan Gerakan sebagai sumbangan mahasiswa bagi arah masa depan bangsa yang sesuai dengan amanat UUD 45 dan Pancasila,” imbuhnya. Lebih lanjut kata Gifari yang juga sebagai Menlu BEM UHAMKA ini, kedaulatan bangsa perlu dipahami sebagai suatu prioritas guna terwujudnya masyarakat adil dan makmur, karena merupakan poin penting bagi kemajuan negara Indonesia. “Saat ini diperlukan suatu perubahan dalam pola pikir mahasiswa serta moral bangsa dalam memahami nilai-nilai pancasila dan nasionalisme guna mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai mitra kritis pemerintah, tentu kita harus menjalankan kewajiban untuk mengkawal jalannya pemerintahan. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehingga Indonesia berjalan tetap dalam koridor yang ideal untuk mewujudkan NKRI yang berdaulat,” tutup Gifari. Diperkirakan akan ada 150 Perguruan Tinggi perwakilan BEM Se-Indonesia turut andil dan meramaikan kegiatan ini. Berdasarkan data dari panitia, peserta merupakan perwakilan BEM dari Universitas yang berada dalam Zona Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, dan juga setelah kegiatan ini kepada seluruh Presiden Mahasiswa akan melakukan Konsolidasi ke daerah masing-masing guna menyuarakan Gerakan Evaluasi 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi JK dan menyambut hari Sumpah Pemuda pada bulan Oktober nanti. (ian/rmol/fajar)  

Exit mobile version