Turun 50 Persen, Ini Harga Eceran Beras dari Sumatera hingga Papua…

FAJAR.CO.ID - Langkah berani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, dalam menata perberasan melalui kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) telah menuai hasil. Kebijakan beras ini merupakan terobosan baru yang belum pernah dilakukan selama ini. Alhasil, kebijakan ini terbukti efektif dan dipatuhi para pedagang di pasar. Sejumlah pusat belanja modern di DKI Jakarta telah menaati Peratuan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 31 tahun 2017 tentang Kelas Mutu Beras. Peraturan tersebut berlaku efektif mulai Senin, 18/9/2017. Harga beras premium turun mencapai 50 persen, dari yang semula Rp 22 ribu hingga Rp 36 ribu per kg, turun menjadi Rp 12.800 per kg. Hal tersebut sesuai hasil pantauan di beberapa ritel di berbagai lokasi di Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu, 17/9/2017 hingga Senin, 18/9/2017. Beras premium dengan merk Maknyuss di Carrefour Cilandak, Jakarta Selatan harga Rp12.800/kg dan beras premium merk Hoki di Giant Cilandak harga 12.800/kg. Begitu pun beras medium dan premium kemasan 5-50 kilogram di Lotte Mart Pasar Rebo Jakarta Timur, ​F​​oodmart Plaza Semanggi Jakarta Pusat, dan Giant Bekasi, juga sesuai HET. Beras premium di Hero Sarinah Jakarta Pusat juga sudah sesuai Permendag. Terkait hal ini, Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta, Nellys Soediki, menerangkan harga beras di ibu kota stabil pada hari pertama penerapan HET. Contohnya, kualitas medium dijual Rp8.900-9.000/kg. “Untuk premium, yakni Rp9.400/kg hingga Rp10.500/kg. Masalah stok, juga masih stabil,” terang Nellys di Jakarta, Senin malam (18/9/2017). Sebelumnya, Nellys juga menyatakan dukungannya terhadap pemerintah melalui aturan HET beras. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah mewujudkan sistem ekonomi berkeadilan. “Semua kebijakan pro kontra, ada. Tapi, saya lihat ada semangat efektivitas dalam kebijakan HET. Efektif selama di-manage dengan baik dan tidak memberikan kebebasan mengambil untung sebesar-besarnya,” katanya, beberapa saat lalu. Bicara beras, sambung Nellys, tidak bisa dibahas secara parsial, melainkan menyeluruh dari hulu hingga hilir dan mempertimbangkan petani, pedagang, dan petani. “Harga terlalu tinggi kasihan konsumen, kalau rendah kasihan petani,” ungkap pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta ini. Bagi Nellys, harga yang dipatok pemerintah untuk beras medium dan premium pada Permendag 57/2017 yang dikeluarkan 24 Agustus kemarin, tidak memberatkan pedagang, tak merugikan petani, dan membuat konsumen tersenyum. Tanggal 1 hingga 17 September, merupakan masa transisi dan sosialisasi secara intensif. Selanjutnya HET baru efektif 18 September 2017. Sesuai ketentuan di tiap wilayah harga HET beras bervariatif. Berikut rinciannya! 1. Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan: medium Rp9.450/kg dan premium Rp12.800/kg. 2. Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel): medium Rp9.950/kg dan premium Rp13.300/kg. 3. Bali dan Nusa Tenggara Barat: medium Rp9.450/kg dan premium Rp12.800/kg. 4. Nusa Tenggara Timur: medium Rp9.950/kg dan premium Rp13.300/kg. 5. Sulawesi: medium Rp9.450/kg dan premium Rp12.800/kg. 6. Kalimantan: medium Rp9.950/kg dan premium Rp13.300/kg. 7. Maluku: medium Rp10.250/kg dan premium Rp13.600/kg. 8. Papua: medium Rp10.250/kg dan premium Rp13.600/kg  

Exit mobile version