Ahli Sebut Kebrutalan Akan Mengakhiri Rezim Kim Jong-un di Korea Utara
FAJAR TREND - Aktivitas rezim diktator Korea Utara (Korut) beberapa waktu belakangan, telah menyulut ancaman perang nuklir. Tak hanya itu, Kim Jong-un, yang naik tahta usai sepeninggalan ayahnya, Kim Jong-il, juga dikenal kerap melaksanakan eksekusi brutal terhadap beberapa anggota pemeritahan yang “membelot”.
Dan kini, pria berambut cepak itu diyakini akan terus melanjutkan gaya kepimpinannya yang brutal hingga akhir masa kekuasaan.
Kepada BBC Radio 5 Live, seorang wartawan, John Simpson, menyatakan, metode kepimpinan “haus darah” Kim Jong-un hanyalah permulaan. Sebab, menurut Simpon, Kim ingin memperkuat posisinya sebagai penguasa Korut.
Simpson turut memeringatkan, sangat tidak mungkin Kim Jong-un akan mengakhiri rezimnya dengan damai dan harmonis.
“Saya telah bekerja di BBC selama 50 tahun dan telah berkeliling dunia untuk melihat semua ini. Hampir tidak pernah terjadi bahwa orang-orang seperti ini (diktator) akan selamanya berkuasa,” ujarnya, dilansir dari Express.co.uk, Senin (4/9).
Usai berkaca dari usia Kim yang masih terbilang cukup muda, yakni antara 32-35 tahun, Simpson menyebut banyak hal gila yang akan Kim lakukan ke depannya. Mengingat, Kim masih dapat memimpin Korut hingga kurang lebih 50 tahun mendatang.
“Pada dasarnya saya kira ia ingin memastikan bahwa dirinya telah menciptakan dan menjalankan sebuah sistem yang akan selalu melindunginya secara pribadi,” tambahnya.
Sejak mewarisi tahta sejak 2011 lalu, Kim tercatat berkali-kali melakukan hal keji, yakni percobaan, penangkapan, serta eksekusi terhadap setidaknya 75 pejabat senior, termasuk pamannya sendiri.
Menurut kabar yang berhembus, Kim Jong-un memerintahkan eksekusi terhadap pamannya, Jang Song Thaek (67) usai mengendus adanya rencana kudeta yang dilakukan Jang tehadap pemerintahannya.
Dalam sebuah peryataan propaganda, Kim menyebut Jang sebagai pengkhianat bangsa dan martabatnya lebih buruk dari seekor anjing.
Usai pengadilan militer Korut menyatakan dirinya bersalah, Jang dieksekusi oleh regu tembak pada Desember 2013. Menurut laporan yang berkembang, jasadnya kemudian dijadikan pakan anjing.
Metode eksekusi lain yang dilakukan oleh Kim termasuk dibakar hidup-hidup, diracuni, dan ditembak menggunakan senjata anti pesawat. (riz/express/fajar)