Lapas Karanganyar Diubah seperti Penjara Guantanamo
RAKYATJATENG - Penjara yang levelnya di atas Super Maximum Security (SMS) sedang dibangun di ujung barat Pulau Nusakambangan, di lokasi Lapas Karanganyar yang sudah ditutup.
Lokasinya yang sangat terpencil dan harus menyusuri hutan sepanjang belasan kilometer akan menjadikan penjara ini sebagai penjara Guantanamonya Indonesia.
Radar Banyumas (FAJAR Group) berkesempatan mendatangi lokasi lapas high risk. Untuk sampai sana harus merasakan beratnya menyusuri hutan di perbukitan Nusakambangan.
“Saat ini jalannya sudah 60 persen menggunakan rigid beton. Sementara untuk lokasi penjara sudah dibuat pagar besi yang mengelilingi lahan seluas 25 hektare,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Ibnu Choldun.
Dia yang baru pertama kali melihat lokasi Lapas Karanganyar tersebut, mengaku belum tahu detailnya seperti apa. Namun berdasarkan hasil pemamparan, nantinya Lapas Karanganyar akan menjadi Lapas yang paling ketat.
“Kami sendiri belum tahu detailnya. Makanya kami kunjungi lapas tersebut untuk setidaknya tahu lokasinya,” ujarnya.
Lapas Karanganyar yang sudah lama ditutup, akan dibuka lagi dengan lokasi yang baru. Luasnya mencapai 25 hektare, sehingga nantinya akan bisa mengurangi kepadatan lapas-Lapas yang sekarang ada di Nusakambangan.
Dia mengakui, untuk saat ini memang hunian Lapas di Nusakambangan sudah sangat padat. Jika nantinya lapas high risk dibangun, dapat untuk menjadi lapas khusus yang pengamananya super-ketat.
“Kami akan terus tingkatkan pengamanan lapas-lapas yang ada di Nusakambangan, sehingga apa yang terjadi akhir-akhir ini bisa diputus, sehingga tidak ada yang berani lagi bermain-main,” tandas dia.
Menurut dia, saat ini masih banyak sarana dan prasarana yang perlu dibenahi. Namun demikian pembenahan dari dalam akan menjadi cara yang paling efektif, sehingga semua pegawai lapas menyadari segala risiko.
“Nusakambangan selalu menjadi sorotan. Karena itu perlu keteguhan dan ketegaran semua kalapas dan jajarannya untuk menjaga dan membina para narapidana untuk insaf dan kembali ke jalan yang benar,” tegasnya.
(yuz/jpg/JPC/Fajar)